Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Papua Barat A Maryant di Manokwari, Selasa, mengatakan, sekitar pertengahan tahun 2015, tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan sudah meninjau bandara yang terletak di Distrik Anggi tersebut.
Dari peninjauan lokasi yang dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tersebut, kata dia, landasan pesawat di daerah itu layak untuk dikembangkan agar bisa didarati pesawat yang lebih besar.
Ia menyebutkan, kendala yang masih menghambat pengembangan bandara tersebut adalah belum adanya pengelola bandara di daerah itu.
Selain itu, kata dia, bandara di daerah yang memiliki karakter perbukitan dan pegunungan itu belum memperoleh sertifikasi.
"Dua hal ini penting, karena berkaitan dengan keselamatan serta kelancaran pelayanan penerbangan, apalagi Pegaf (Pegunungan Arfak), merupakan wilayah pengembangan pariwisata," kata dia.
Maryanto menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar menyerahkan bandara itu menjadi aset Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, pengembangan bandara itu bisa segera dilakukan.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Papua Barat Bambang Heriawan Soesanto mengatakan bahwa Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi memiliki komitmen untuk membangun seluruh wilayah di provinsi ini.
Di sektor perhubungan, kata dia, pembangunan dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
Pegunungan Arfak merupakan daerah otonomi baru yang dimekarkan dari Kabupaten Manokwari pada tahun 2013.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat Edi Sumarwanto secara terpisah mengatakan, angka kemiskinan masyarakat di daerah tersebut cukup tinggi dibanding daerah lain di Papua Barat.
Namun, kata dia, di balik kemiskinan masyarakatnya, Pegunungan Arfak memiliki kekayaan alam yang melimpah. Potensi besar yang dapat dikembangkan di daerah itu adalah pariwisata dan pertanian.
Ia menyebutkan, di daerah itu terdapat kekayaan flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di daerah lain di Indonesia, bahkan di negara lain.
"Ada burung pintar, burung ini hanya bisa ditemukan di wilayah Mokwam (salah satu kampung di Pegunungan Arfak), ada dua danau kembar di Anggi dan Anggi Gida, dan kekayaan lain yang belum terekspos secara baik," kata dia
Ia menilai pemerintah pusat sangat mendukung pengembangan pariwisata Pegunungan Arfak. Terbukti dari proses pembangunan yang tengah berlangsung saat ini.
"Status jalan yang dulu merupakan jalan kabupaten dan meningkat menjadi jalan provinsi, kini sudah dijadikan sebagai jalan nasional. Hal ini tentu merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat untuk membangun Pegaf," kata dia menambahkan.
Pewarta: Toyiban
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016