"Rumah Majapahit yang dibangun ini untuk mengobati kerinduan masyarakat tentang kemasyhuran dan kebesaran Kerajaan Majapahit yang kesohor sampai ke seluruh penjuru dunia," kata dia di desa itu, Rabu.
Bagi dia, pembangunan rumah kuno ini adalah bentuk restorasi Majapahit yang menjadi kekayaan budaya dan destinasi baru wisata.
"Oleh karena itu, pertama yang harus dibangun adalah sapta pesona yaitu orangnya harus ramah, terus dilengkapi dengan kulinernya yakni harus makanan khas Majapahit," kata Soekarwo.
Menurutnya, makanan khas Majapahit ini sudah ditemukan oleh tim kabupaten dan tinggal mengumumkan saja model serta bentuknya.
"Nantinya, di tempat lurah setempat harus ada kegiatan tahunan. Ya di desa Bejijong ini diadakan acara ruwatan dua kali setiap tahunnya. Acara ini menjadi kegiatan kultural yang rutin diadakan, karena ruwatan ini sudah menjadi adat di Desa Bejijong," kata Soekarwo.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah membangun 194 rumah model era Majapahit di Desa Bejijong.
"Pembangunan tahap pertama tahun 2014 sebanyak 94 unit rumah dengan dana sebesar Rp4,98 miliar dan tahap kedua tahun 2015 sebanyak 100 unit rumah dengan dana sebesar Rp5,7 miliar," kata Soekarwo.
Tahap ketiga akan dibangun 300 unit rumah lagi di Segaran, Candi Tikus dan Candi Bajang Ratu.
"Pengembangan wisata Destinasi Majapahit ini, pasti sangat baik untuk ke depannya. Sebab, Mojokerto selain sebagai tempat Kerajaan Majapahit, wisata alamnya juga sangat bagus dan mendukung," kata sang gubernur.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016