Pernyataan tersebut dilontarkan Wakil Ketua Umum Aliansi Blok Persatuan Rakyat/Bloke Unide Popular (BUP), Ermenegildo Lopes Kupa, usai menandatangi kerja sama pengembangan dan peningkatan kapasitas dengan PKB, di Jakarta, Kamis.
Menurut Lopes, dalam keterangan tertulisnya, kapasitas Cak Imin menjadi kandidat calon presiden 2019 tidak usah diragukan lagi mengingat Cak Imin merupakan tokoh muda di kancah perpolitikan Indonesia.
"Itu pula yang mendasari BUP memilih menjalin kerjasama pertama kali dengan PKB. Kita ingin berguru politik dengan Cak Imin," tegasnya.
Ia mengatakan, penandatanganan kerja sama ini juga untuk mempererat jalinan kerja sama antarkedua negara. Dimana PKB mewakili partai perwakilan pemerintah Indonesia dan BUP mewakili negara Timor Timur.
"Kami berharap kerja sama yang sudah dimulai Presiden Gus Dur dapat dipererat lagi dengan penandatanganan MoU ini. Kita ingin mempererat kerja sama yang lebih lekat dengan PKB," katanya.
Lopes menambahkan, Gus Dur sebagai guru bangsa adalah orang yang pertama kali menjalin kerja sama transportasi dengan negara Timor Timur setelah berpisah dari Indonesia. Dimana, PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Pertamina diminta tetap beroperasi di negara Timor Timur
"Kami juga mendoakan romantisme antara kedua negara yang telah dibangun guru bangsa dapat terus dipererat," tuturnya.
Mendengar pernyataan Wakil Ketua Umum BUP, Cak Imin hanya tersenyum. Ia berkata, sebagai partai perwakilan pemerintah, PKB memiliki komitmen kuat memajukan demokratisasi di Indonesia karena salah satu ciri negara demokratis adalah berkembangnya partai-partai politik modern.
"MoU yang kita lakukan kali ini adalah untuk mempererat kerjasama strategis antara partai politik dan antarnegara," katanya seraya menambahkan PKB selalu mendukung penuh terciptanya demokratisasi dan partai modern di Indonesia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016