Sabtu tengah malam waktu setempat, Uni Eropa, PBB dan AS mencabut sanksi kepada Iran sehingga membuka pintu kerjasama energi Uni Eropa-Iran yang lebih lapang.
Eksekutif Uni Eropa itu secara khusus ingin mengembangkan pasokan energi Iran sebagai alternatif untuk Rusia yang perannya sebagai pemasok sepertiga kebutuhan minyak dan gas Uni Eropa telah memecah Eropa.
"Sebuah misi penilaian teknis pertama di bidang energi ke negara itu (Iran) akan berkunjung awal Februari," kata Arias Canete.
Menurut sumber Uni Eropa, sekitar 15 pejabat Uni Eropa akan turut dalam lawatan empat hari itu, yang kemungkinan besar dibarengi oleh delegasi bisnis.
Arias Canete mengatakan bidang-bidang kerja sama potensial dengan Iran adalah semua bidang energi, meliputi niklir, minyak, gas, energi terbarukan dan efisiensi energi.
Secara khusus dia menunjuk pembangunan gas alam cair dan juga pengapalan jalur pipa melewati sebuah rute ke Uni Eropa dengan merujuk "Koridor Gas Selatan" untuk membawa pasokan gas masuk ke Eropa selatan sebagai alternatif untuk gas Rusia.
Sejak Moskow menduduki Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014, ketegangan Uni Eropa menyangkut ketergantungan kepada energi Rusia telah menjadi-jadi.
Perusahaan-perusahaan Jerman bergabung dalam sebuah proyek untuk menggandakan jumlah pengapalan gas Rusia langsung ke Jerman, dengan melompati Ukraina, yang memicu penentangan keras dari sejumlah negara seperti Polandia, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016