• Beranda
  • Berita
  • Menambatkan hati di Danau Sentani Bersama Sriwijaya Air, destinasi alternatif Papua

Menambatkan hati di Danau Sentani Bersama Sriwijaya Air, destinasi alternatif Papua

20 Januari 2016 14:39 WIB
Menambatkan hati di Danau Sentani Bersama Sriwijaya Air, destinasi alternatif Papua
Ketika berbicara tentang Papua, biasanya nama Raja Ampat akan disebut sebagai destinasi wisata andalan.

Tapi ternyata, Papua tak hanya memesona berkat Raja Ampat. Di pulau ini terdapat alternatif wisata yang tak kalah memikat. Alternatif satu ini terbilang eksotis, lagi berbiaya jauh lebih murah daripada jalan-jalan ke Raja Ampat.

Tambatkan hatimu di Danau Sentani, sang destinasi alternatif memikat tersebut. Danau ini berada sekitar 1 jam perjalanan darat dari Jayapura. Jika kita berangkat dari luar kota, jalur udara adalah yang terbaik dan biasanya akan mendarat di Bandar Udara Sentani yang berjarak 10 menit dari danau ini.

Dari bandara, kita tinggal melanjutkan perjalanan darat dengan beragam jenis transportasi yang ada. Bisa menyewa mobil, menumpang ojek, ataupun naik angkuran umum lainnya.

Banyak maskapai besar yang saat ini melayani penerbangan ke bandara Sentani. Salah satu di antaranya adalah Sriwijaya Air. Penerbangan ke Sentani bisa ditempuh langsung maupun dengan transit.

Rute dari Jakarta biasanya transit di Makassar dengan lama penerbangan 5-10 jam dan tarif tiket sekitar 2 jutaan rupiah. Gunakan gadget Anda untuk melakukan pemesanan tiket Sriwijaya Air, layanan seperti Traveloka akan sangat membantu Anda dalam hal pemesanan ini.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Sentani adalah bulan Juni. Bukan saja karena cuaca sedang bagus, tetapi juga karena adanya perhelatan festival tahunan Danau Sentani. Festival tersebut siap menghibur Anda dengan kegiatan dan tontonan menarik, terutama yang menyangkut kebudayaan lokal.

Danau Sentani dikenal tak sekadar keindahannya. Danau vulkanik ini juga begitu kaya. Luasnya terbentang mengambil lahan hingga 9.360 hektar dari 245.000 hektar kawasan lereng pegunungan Cagar Alam Cyclops. Luas yang menjadikannya sebagai danau terbesar di Papua.

Dengan luas tersebut, danau ini begitu gagahnya menjadi tempat persebaran penduduk lokal. Di tengah danau tersebar hingga 21 buah pulau kecil. Pulau-pulau ini dihuni oleh penduduk yang umumnya bekerja sebagai nelayan (yang tentunya mendapat penghidupan dari Danau Sentani) dan pedagang.

Anda bisa tur keliling pulau dengan menggunakan kapal nelayan. Para penduduk setempat sangat ramah dan terbuka kok!

Sumber air Danau Sentani berasal dari 14 sungai kecil dan besar di Papua. Sungai-sungai tersebut bermuara di Jaifuri Puay. Melihat kenyataan ini, tak heran jika Danau Sentani memiliki keragaman hayati yang sangat kaya.

Berada di Danau Sentani akan membawa Anda terpesona dengan keindahan sekitar. Ada gugus bukit dan gunung yang hijau, bentangan danau yang berkilau dan memiliki kekayaan biota air, serta beragam keanekaragaman hayati endemik.

Danau Sentani adalah habitat bagi banyak biota air. Sekurang-kurangnya hidup 30 spesies ikan air tawar di danau ini. Mulai dari ikan tawas, ikan lohan, hingga ikan nila. Bahkan ikan hiu gergaji air tawar yang kini punah, dulu pernah hidup tenang di Danau Sentani dan menjadi maskot satwanya.

Menemani kehidupan satwa, di daerah tepian Danau Sentani juga hidup beragam tumbuhan. Di antaranya ada Pohon Matoa, Pohon Kayu Putih, dan Pohon Pinang.

Yang tak kalah unik, Danau Sentani memiliki tingkat kedalaman yang bervariasi. Rata-rata kedalamannya sekitar 25 meter. Untuk daerah yang lebih curam dan dalam, terdapat di sebelah barat, tepatnya di Doyo Lama dan Boroway. Sementara yang lebih landai dan dangkal terdapat di bagian timur dan tengah, tepatnya di Puay dan Simporo yang juga menjadi tempat hidup pohon sagu dan pohon pandan.

Yuk, tambatkan hati di danau yang unik, cantik, dan memberi kehidupan ini!


(ADVERTORIAL)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016