Lima sungai di Mukomuko berkualitas buruk

23 Januari 2016 16:30 WIB
Lima sungai di Mukomuko berkualitas buruk
Ilustrasi pencemaran sungai akibat penambangan pasir ilegal. (ANTARA/Iggoy el Fitra)
Mukomuko (ANTARA News) - Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menilai air di lima sungai di daerah itu berkualitas buruk, terutama bagi makhluk hidup di dalamnya.

"Lima sungai, yakni Sungai Selagan, Air Manjuto, Sungai Muar, Sungai Teramang, dan Sungai Bantal paling buruk karena berdasarkan uji laboratorium Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) melebihi baku mutu," kata Kepala KLH Kabupaten Mukomuko, Risber A. Razak, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu menjawab hasil pengujian kualitas air di enam sungai di daerah itu pada tahun 2015, guna menentukan status atau kelas sungai di daerah itu.

Dari enam sungai di daerah itu, menurut dia, hanya Sungai Air Dikit yang BOD dan COD masih di bawah baku mutu.

Ia menjelaskan, dampak dari BOD dan COD yang melebihi baku mutu terhadap makhluk hidup di dalamnya, terutama ikan cepat mati karena kekurangan oksigen.

Berkurangnya kadar oksigen dalam air sungai tersebut, menurut dia, salah satunya akibat pembuangan limbah pabrik dan limbah rumah tangga.

BOD yang berada diambang normal baku mutu itu, dikemukakannya, 10 miligram per liter, sedangkan BOD di lima sungai di daerah itu berada di atas baku mutu 15 hingga 24 miligram per liter.

Kemudian, COD yang berada diambang normal itu satuannya dua miligram per liter, tetapi COD di lima sungai di bawah empat hingga enam miligram per liter.

Selain itu, ia mengemukaka, kadar besi dalam air di lima sungai itu berlebih akibat dari tambang galian C.

Oleh karena itu, ia menyatakan, pihaknya akan menumbuhkan kesadaran masyarakat jangan membuang limbah di sungai larena bisa mencemari sumber air yang ada.

Pemerintah daerah juga berupaya bagaimana menciptakan dan mengendalikan dampak lingkungan dan limbah, serta bagaimana penanganannya, dan hal itu semua akan menjadi salah satu penilaian status lingkungan hidup tingkat kabupaten.

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016