• Beranda
  • Berita
  • Lima bangunan rusak tertimpa pohon tumbang di Sumbar

Lima bangunan rusak tertimpa pohon tumbang di Sumbar

25 Januari 2016 21:35 WIB
Lima bangunan rusak tertimpa pohon tumbang di Sumbar
ilustrasi - pohon tumbang akibat angin kencang di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (29/11/2015). (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Lubuk Basung (ANTARA News) - Sebanyak lima unit bangunan, termasuk sekolah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat rusak akibat tertimpa pohon roboh bersamaan angin kencang melanda daerah itu, Senin.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Yunaidi di Lubuk Basung, mengatakan, kelima unit bangunan adalah SDN 54 Kampuang Caniago Kecamatan Lubuk Basuang dengan kondisi rusak ringan, SDN 27 Sungai Nibuang Kecamatan Tanjung Mutiara dengan kondisi rusak berat.

Lalu, perumahan Puskesmas Maninjau Kecamatan Tanjung Raya dengan kondisi rusak ringan, satu unit rumah milik warga di Lubuk Mangindo, Kecamatan Lubuk Basung dengan kondisi rusak berat dan satu unit rumah milik warga di Padang Tagak, Kecamatan Lubuk Basung dengan kondisi rusak ringan.

"Kelima unit bangunan ini tertimpa pohon yang ada di sekitar bangunan tersebut akibat angin kendang melanda daerah itu semenjak Senin pagi. Saat ini anggota Satgas BPBD sedang membersihkan pohon tersebut," katanya.

Selain tertimpa pohon, tambahnya, juga ada atap rumah dan kantor pemerintahan diterbangkan angin di Kecamatan Tanjung Raya.

"Ini merupakan data sementara yang kita himpun dari masyarakat, wali jorong dan wali nagari," katanya.

Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun kerugian material akibat kejadian ini sekitar Rp30 juta.

Dengan kondisi ini, ia mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak berada di bawah pohon, mengurangi aktifitas di luar rumah dan lainnya.

"Ini harus dilakukan agar tidak terjadi korban jiwa akibat angin kencang melanda daerah itu," katanya.

Sementara itu, warga Lubuk Basuang, Jonatan Ramadhan, menambahkan, dengan kondisi angin seperti ini pihaknya terpaksa meningkatkan kewaspadaan.

"Apabila angin berkurang, saya baru melanjutkan perjalanan dengan mengunakan sepeda motor. Apabila dipaksakan akan berdampak tehadap diri saya, karena sepeda motornya tidak stabil saat tiupan angin tersebut," katanya.

Ia berharap, kepada pemerintah agar memotong pohon pelindung yang sudah tua di sepanjang jalan, sehingga penguna jalan akan terhindar dari patahan ranting pohon.

Pewarta: Eko Fajri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016