Pernyataan duka cita atas meninggalnya Dubes Djoko Susilo itu disampaikan Kemlu RI dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan belasungkawa yang sedalam dalamnya atas berpulangnya Almarhum Duta Besar Djoko Susilo. "Semoga amal, ibadah dan pengabdian Almarhum di terima disisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," kata pernyataan Kemlu RI.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang sedang berada di Timor Leste juga menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam secara pribadi dan atas nama keluarga besar Kementerian Luar Negeri RI atas wafatnya Djoko Susilo.
"Duta Besar Djoko Susilo merupakan sosok duta besar yang aktif dan rajin serta selalu mengutamakan kepentingan negara," kata Menlu Retno.
Almarhum Djoko Susilo meninggalkan seorang isteri dan tiga orang anak.
Duta Besar Djoko Susilo lahir di Boyolali pada 6 Juni 1961. Setelah lulus dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada 1985, beliau menjadi Dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik di Universitas Airlangga.
Selain berkarir sebagai duta besar, beliau pernah menjadi wartawan ternama yang aktif berkontribusi di berbagai media masa nasional dan pernah menjadi Editor dan Koresponden Jawa Pos di Amerika Serikat dan Eropa.
Selain itu, Dubes Djoko Susilo terpilih menjadi anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi-Partai Amanat Nasional (F-PAN) untuk periode 1999-2009.
Djoko Susilo diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Swiss dan Liechtenstein pada Maret 2010 dan menjabat sampai dengan Januari 2014.
Selama menjabat, Dubes Djoko Susilo telah aktif meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Swiss dan Liechtenstein, melalui program kerjasama di bidang perdagangan, budaya, dan pendidikan.
Dubes Djoko Susilo juga telah banyak memberi sumbangsih dalam meningkatkan kemampuan para diplomat muda dan diplomasi Indonesia.
Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016