"Sedetail mungkin memberikan informasi, semakin cepat orang mengambil keputusan," kata dia, di Jakarta, Selasa.
"Makin jujur, makin bagus, misalnya ada baret di hp karena apa, tulis saja, agar pembeli ambil resiko atau tidak. Tuliskan cerita seadanya," sambung dia.
Chief Marketing Officer OLX Indonesia, Edward Killian, menyarankan agar tidak berpikiran bahwa barang cacat tidak akan ada peminatnya.
"Barang cacat enggak ada yang beli? Salah! Ada yang beli. Dengan jujur sepakatnya jauh lebih mudah, dari pada ketemu, lalu tidak sesuai, akan lebih lama," ujar dia.
Edward pun berbagi jurus terjitu agar barang cepat laku di OLX. "Kata kuncinya 5 huruf, BU CPT. Ini adalah bahasa informal yang kita ketahui "Butuh Cepat". Pasang iklan akan lebih cepat laku karena dalam posisi dapat dinegoisasi," kata dia.
Lebih dari itu, Edward mengatakan, baik pembeli maupun penjual harus siap mental.
"Belanja online di iklan baris merupakan culture baru. Kadang orang Indonesia enggak enakan, orang Indonesia cenderung "nerimo". Ini merupakan pekerjaan besar bagi kami untuk mengedukasi pembeli," tutur dia.
"Di negara-negara berkembang, e-commerce iklan baris berkembangnya 3-4 kali lipat," tambah dia.
Sementara itu, agar tidak tertipu, Daniel mengatakan kepercayaan sangat penting. Oleh karena itu, dia menganjurkan pembeli dan penjual untuk melakukan COD (cash on delivery).
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016