PUT ini merupakan penawaran umum terbesar kedua di sepanjang sejarah di Asia Tenggara, dan terbesar di Indonesia sejak 2008. PUT telah menarik investor dalam maupun luar negeri, terutama dengan modal yang berasal dari investor luar negeri yang kemudian dikonversi menjadi arus masuk mata uang asing ke dalam negeri, yang tentunya menunjukkan kepercayaan terhadap perekonomian Indonesia dan juga pasar saham. Hal ini membuat Sampoerna menjadi perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yaitu Rp 483,883 triliun per 27 Januari 2016.
FinanceAsia memuji keberhasilan Sampoerna yang telah melaksanakan PUT senilai Rp 20,768 triliun di tengah melemahnya kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2015. "Sampoerna tetap berhasil menarik investasi luar negeri lebih dari 700 juta dollar AS," ujar FinanceAsia dalam keterangan tertulisnya. Paul Janelle mengapresiasi penghargaan yang diberikan FinanceAsia, sebuah institusi yang memiliki reputasi internasional di bidang pemberitaan pasar modal dan keuangan Asia selama 20 tahun.
“Sampoerna didirikan di Surabaya pada tahun 1913 dan kami telah mengembangkan bisnis kami melalui dedikasi puluhan ribu karyawan yang berbakat serta kerjasama erat dengan jutaan pedagang, petani tembakau dan cengkeh. Kami bangga menjadi bagian dari Indonesia, dan penghargaan FinanceAsia ini menginspirasi kami untuk bekerja lebih keras lagi untuk para perokok dewasa, mitra usaha, dan pemegang saham,” ujar Paul.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Haryajid Ramelan, mengatakan, keberhasilan Sampoerna mendapatkan penghargaan 2015 FinanceAsia Achievement Award untuk kategori "Best Indonesia Deal" membuktikan bahwa perusahaan rokok ini mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari investor.
"Penghargaan dari FinanceAsia itu dapat meningkatkan kinerja perusahaan Sampoerna. Secara tidak langsung, ini juga merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia,” kata Haryajid.
Dengan setoran sekitar Rp 67 triliun pada tahun 2015, Sampoerna adalah pembayar pajak terbesar di Indonesia. Pada Desember 2015, Sampoerna merayakan pemasukan kembali saham HMSP ke dalam Penghitungan Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham Sampoerna juga dimasukkan dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI) sejak 2015.
Tentang PT HM Sampoerna Tbk.
Didirikan pada tahun 1913, PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama memproduksi dan menjual rokok kretek. Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 34,9 persen pada tahun 2014, yang didorong oleh portofolio merek yang kuat, di antaranya Dji Sam Soe dan A Mild di segmen premium, serta Sampoerna Kretek dan U Mild di segmen harga menengah. Sampoerna mengoperasikan tujuh fasilitas produksi di pulau Jawa dan bermitra dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS). Sampoerna, secara langsung maupun tidak langsung, mempekerjakan sekitar 78.000 karyawan, di mana sebagian besar terlibat dalam produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Sampoerna. Perusahaan mendistribusikan produk-produknya melalui 106 Kantor Area Penjualan dan Distribusi di seluruh Indonesia. Sampoerna merupakan afiliasi dari Philip Morris Indonesia, dan bagian dari Philip Morris International Inc.
Untuk informasi lebih lanjut: www.sampoerna.com
Kontak Media:
Elvira Lianita
Head of Regulatory Affairs, International Trade, & Communications
PT HM Sampoerna Tbk.
Tlp. +62 21 515 1234
Faks. +62 21 515 2234
Email elvira.lianita@sampoerna.com
Pewarta: prwir
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016