Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniartha Putra, di Denpasar, Kamis, mengatakan, langkah strategis untuk mengurai kemacetan itu dengan upaya pembangunan infrastruktur jalan tol di Kawasan Kuta menuju Pantai Soka, Tabanan, Bali.
Akan tetapi, hingga kini Bali tidak punya rencana induk sistem transportasi massal yang terintegrasi dan mudah diakses. Mau tidak mau alat transportasi pribadi jadi senderan utama masyarakat dan wisatawan.
"Kemacetan di sejumlah tujuan wisata Bali Selatan sering menjadi keluhan wisawatan yang saat ini masih terus terjadi setiap harinya," kata dia.
Menurut dia, apabila adanya pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut diharapkan wisatawan yang datang ke Pulau Dewata dapat mengakses sejumlah tujuan wisata di Bali dengan cepat dan menyebar kesejumlah daerah lainnya.
Selain itu, untuk strategi meningkatkan daya tarik wisatawan mancanegara untuk mengunjungi kesejumlah objek wisata disejumlah kabupaten/kota di Bali perlu melakukan upaya kerjasama dengan agen perjalanan wisata secara berkelanjutan untuk mempromosikan tujuan wisata lain.
"Saya meyakini setiap kabupaten memiliki keunikan tersendiri, ciri khas dan perbedaan masing-masing sehingga kami mengembangkan desa wisata dimasing-masing daerah," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Bali memiliki 47 desa wisata yang tersebar dimasing kabupaten/kota di daerah itu yang terus dilakukan pembinaan sehingga mampu meningkatkan kunjungan wisatawannya.
Target kunjungan wisatawan secara nasional pada 2016, lanjut dia, pemerintah mencanangkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai 12 juta orang.
Pewarta: I Made Surya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016