"Dulu ada pelajaran moral Pancasila, ada pelajaran kewarganegaraan, sekarang kan enggak ada lagi. Padahal kita harus hati-hati terhadap yang radikal," kata Zulkifli di Jakarta, Jumat.
Mengutip pernyataan Bung Karno, Zulkifli mengatakan bahwa Pancasila adalah kasih sayang atau cinta kasih. Bila diperluas, Pancasila adalah musyawarah mufakat dan gotong royong serta kekeluargaan.
Dia menilai, setelah hampir 18 tahun reformasi, Bangsa Indonesia mulai kehilangan roh kebangsaan. Melihat ini, penguatan wawasan kebangsaan, khususnya pada anak-anak muda perlu dilakukan.
"Setelah 18 tahun kita reformasi ini kita sudah mulai kehilangan roh kebangsaan. Inilah harus kita perkuat kembali terutama anak-anak muda kita mengenai wawasan kebangsaan, Pancasila," tutur politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid juga pernah menyoroti hal serupa. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai, sekalipun ada pendidikan kebangsaan dan kenegaraan namun terlalu umum.
"Karena terlalu umum, akhirnya pelajar tidak menangkap isi pelajaran. Kurikulum sesungguhnya bagian dari problem. Pada periode lalu kan sudah dibuat kurikulum 2013. Tetapi pada periode sekarang malah itu dianulir dan kembali ke kurikulum 2006," kata Hidayat kepada Antaranews dalam kesempatan berbeda.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016