• Beranda
  • Berita
  • RSUD Trenggalek terpaksa rawat pasien DBD di lorong

RSUD Trenggalek terpaksa rawat pasien DBD di lorong

29 Januari 2016 23:49 WIB
RSUD Trenggalek terpaksa rawat pasien DBD di lorong
Ilustrasi: UGD RSUD dr Soedomo Trenggalek, Jawa Timur. (rsudtrenggalek.com)

Membeludaknya pasien demam berdarah ini terjadi sejak dua bulan terakhir"

Trenggalek (ANTARA News) - RSUD dr Soedomo Trenggalek, Jawa Timur terpaksa merawat sejumlah pasien anak penderita demam berdarah degue (DBD) di lorong-lorong ruangrawat inap karena jumlah pasiennya sudah melebihi kapasitas (overload).

"Perawatan pasien di lorong terpaksa dilakukan karena saat ini seluruh ruang perawatan anak untuk pasien demam berdarah telah penuh," terang Direktur RSUD dr Soedomo, dr Saeroni, di Trenggalek, Jumat.

Ia mengatakan, dari total kuota 28 tempat tidur perawatan (bed) yang tersedia di ruang rawat inap khusus anak, saat ini terdapat 33 pasien yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Akibatnya, ruang rawat inap khusus anak tidak mampu menampung seluruh pasien.

Sebagai solusinya, dijelaskan Saeroni, manajemen rumah sakit memutuskan mengeluarkan extra bed yang ditempatkan di lorong-lorong sekitar ruang perawatan anak.

"Membeludaknya pasien demam berdarah ini terjadi sejak dua bulan terakhir," terangnya.

Ia mengatakan, selama periode Desember 2015, Januari dan Februari 2015 biasanya jumlah pasien DB masih akan terus meningkat.

Saeroni menambahkan, selama Januari ini terdapat tujuh pasien demam berdarah yang dalam kondisi kritis, dua di antaranya akhirnya meninggal dunia.

"Dari data yang ada, para pasien demam berdarah yang menjalani perawatan di RSUD Trenggalek rata-rata merupakan rujukan dari berbagai Puskesmas di daerah Trenggalek," jelasnya.

Sementara itu, meskipun kuota ruang perawatan telah habis, pihak rumah sakit tidak berani menolak pasien baru.

"Diprediksi peningkatan jumlah pasien ini masih akan terjadi dalam beberapa bulan kedepan," kata Didik.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016