• Beranda
  • Berita
  • Mahasiswa Padang membuat mobil listrik kecepatan 43 km/jam

Mahasiswa Padang membuat mobil listrik kecepatan 43 km/jam

1 Februari 2016 16:06 WIB
Mahasiswa Padang membuat mobil listrik kecepatan 43 km/jam
Tahun lalu mahasiswa di Surabaya juga sukses membuat mobil listrik bertenaga surya. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Padang (ANTARA News) - Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, berhasil menciptakan prototipe mobil listrik yang mampu berjalan hingga kecepatan 43 kilometer per jam.

"Mobil ini tenaga penggeraknya motor listrik yang sumber pengapian dari baterai kapasitas 48 volt, mampu menempuh jarak 40 kilometer sekali jalan," kata salah seorang pembuatnya, Aghel Novrinandhes, di Padang, Senin.

Ia menjelaskan mobil ini dibuat oleh delapan mahasiswa sebagai bagian dari tugas akhir penyelesaian studi mereka.

Sistem operasi mobil ini menggunakan tiga baterai dengan arus 12 volt untuk menggerakkan motor listrik yang dipasang pada bagian belakang mobil.

Setelah diuji coba mobil berdimensi panjang 2,5 meter dan lebar 1,1 meter itu membutuhkan waktu isi ulang baterai tiga jam dan menggunakan motor listrik dengan putaran konstan, kata dia.

Mobil menyerupai formula satu ini menggunakan ban diameter 20 centimeter dan mampu mengangkut beban 90 kilogram, sedangkan bodi mobil menggunakan fiber dan rangka memakai besi yang dirangkai.

Untuk suspensi, mobil ini memakai empat shockbreaker tunggal yang dipasang pada masing-masing ban dengan bertumpu pada rangka kendaraan, sedangkan untuk setir menggunakan gearbox dengan radius belok 15 derajat serta dilengkapi rem cakram pada roda belakang.

Aghel mengatakan butuh waktu enam bulan untuk menyelesaikan mobil yang menghabiskan biaya sekitar Rp20 juta.

Mobil ini dibuat oleh tim yang terdiri atas delapan orang yaitu Fajar Wandra, Veby Prima Putra, Rolanda Putra, Suiseki Fadhail, Reodhy Hamzah, Fitrah Muhammad, Irawanta dan Aghel Novrinandhes.

Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang Fahmi Rizal mengatakan walaupun masih berbentuk prototipe ada beberapa kelemahan yang bisa diperbaiki seperti memperbesar tenaga baterai sehingga jarak tempuh lebih jauh.

"Kami akan terus mendorong mahasiswa untuk melahirkan karya-karya inovatif," kata dia.


Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016