• Beranda
  • Berita
  • BPBD Lebak waspadai intensitas curah hujan tinggi

BPBD Lebak waspadai intensitas curah hujan tinggi

2 Februari 2016 01:44 WIB
BPBD Lebak waspadai intensitas curah hujan tinggi
Petugas memeriksa panci penguapan air (Open Pan Evaporimeter) di Laboratorium terbuka BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Kelas II Serang, Banten, Senin (28/12). Meski saat ini rata-rata curah hujan masih dibawah 10 milimeter, pihak BMKG mengingatkan agar warga mewaspadai perubahan cuaca secara ekstrim akibat gejala La Nina yaitu munculnya awan cumulus secara berlebihan akibat pemanasan permukaan laut yang berpotensi memicu curah hujan hingga di atas 300 milimeter yang dapat menimbulkan banjir serta longsor pada awal Januari sampai bulan Februari 2016. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir siaga serta waspada menghadapi puncak musim hujan."

Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak terus memantau curah hujan guna mengantisipasi banjir dan longsor di daerah itu.

"Kita mewaspadai curah hujan ini bisa menimbulkan banjir dan longsor," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin.

Saat ini, curah hujan di wilayah Kabupaten Lebak cukup tinggi dengan kapasitas ringan dan sedang.

Intensitas curah hujan cukup tinggi hingga berlangsung 3,5 jam.

Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten menyebutkan puncak musim hujan akan terjadi awal Februari 2016, sehingga warga diminta mewaspadai bencana tersebut.

Ia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor, yakni mereka berada di bantaran aliran sungai, perbukitan dan pegunungan sebaiknya meningkatkan kewaspadaan dini.

Sebab di daerah langganan bencana alam itu kerap terjadi jika hujan terus menerus.

"Kami minta warga khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir siaga serta waspada menghadapi puncak musim hujan," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini jumlah desa yang rawan banjir di Kabupaten Lebak tersebar di 42 desa dan longsor 44 desa di Kecamatan Wanasalam, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, Bayah, Cikulur, Cimarga, Kalanganyar, Sobang, Cibeber, Cilograng, dan Sajira.

Sebagian besar kondisi desa itu berada di DAS sungai, perbukitan dan pegunungan.

"Kami sudah menyampaikan peringatan kepada aparat kecamatan serta desa agar mewaspadai banjir dan longsoran itu," ujar dia.

Sementara, Camat Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Agus Sudrajat, mengatakan, pihaknya meminta warga khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai Ciujung, Ciberang dan Cisimeut jika hujan terus menerus segera mengungsi ke tempat yang aman.

Apalagi, selama sepekan terakhir ini dilanda hujan deras disertai petir dan angin kencang.

"Kami berharap dengan meningkatkan kewaspadaan itu tentu dapat menghindari korban jiwa," jelasnya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016