Anak TKI derita gizi buruk

2 Februari 2016 04:03 WIB
Anak TKI derita gizi buruk
Ilustrasi. Muhammad Azhar (18), penderita gizi buruk, didampingi ibunya, Salamah, terbaring di tikar plastik di desa Geuche Ineum, Kecamatan Bandar Raya, Banda Aceh, Senin (27/1). Penderita gizi buruk anak dari pasangan Salamah dan Abduulah, warga miskin asal Kabupaten Pidie yang menumpang di rumah saudaranya di Banda Aceh itu, mengalami gizi buruk sejak berusia dua tahun dan saat ini mengharapkan perhatian dari pemerintah Aceh. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Anggaran itu kami sediakan untuk memberantas adanya balita yang menderita gizi buruk. Anggaran sudah ada, tinggal praktik pelaksanaannya di lapangan harus dioptimalkan,"

Pamekasan (ANTARA News) - Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 0826 Pamekasan, Jawa Timur, menemukan adanya anak bawah lima tahun (balita) anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, menderita gizi buruk.

"Namanya Rohmah umur 3 tahun dan ia tinggal di Dusun Trebung, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi kepada media di Pamekasan, Senin sore.

Kedua orang tua anak ini, terang Dandim, bekerja sebagai TKI di negeri Jiran Malaysia.

Rohmah lahir di Malaysia, namun kedua orang tuanya lalu mengantarkan bayi Rohmah ke rumahnya di Dusun Dusun Trebung, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar.

Ia kemudian tinggal bersama ibunya Hama, karena ibu kandung bayi itu, tidak kembali lagi ke Malaysia, bersama suaminya, akibat sakit TBC yang dideritanya.

Saat baru tiba di Bujur Timur, kondisi Rohmah, masih nampak sehat. Namun seiring dengan perkembangan waktu, Rohmah, nampak semakin kurus. Apalagi petugas medis dari Puskesmas Batumarmar, menyarankan agar ibunya tidak memberi ASI, karena dikhawatirkan tidak sehat, akibat penyakit yang dideritanya.

Kondisi Rohmah semakin parah setelah ibunya Hama, meninggal dunia. Anak TKI dari Dusun Trebung, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan itu selanjutnya dirawat oleh neneknya Riha (65).

Apalagi, nenek yang dikenal sebagai dukun pijat bayi itu, tidak memiliki cukup uang untuk membeli susu formula.

"Terkadang ada tetangga membantu membelikan susu," kata Riha menuturkan.

Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi menjelaskan, Babinsa Desa Bujur Timur kini membantu melaporkan temuannya itu ke Dinas Kesehatan Pamekasan melalui petugas puskesmas terdekat.

"Tadi, kami juga memberikan bantuan susu formula SGM enam dos dan beberapa kilogram gula yang diserahkan langsung oleh Danramil Kapten Arm Hariyanto," katanya menjelaskan.

Sementara, anggota DPRD dari Kecamatan Batumarmar, Pamekasan Munaji Santoso meminta, agar pemkab melalui Dinkes Pamekasan hendak segera bertindak cepat, dalam menangani adanya balita yang diduga menderita gizi buruk itu.

Munaji mengatakan, setiap tahun Pemkab Pamekasan selalu mengalokasikan anggaran untuk membantu pelayanan kesehatan warga miskin.

"Anggaran itu kami sediakan untuk memberantas adanya balita yang menderita gizi buruk. Anggaran sudah ada, tinggal praktik pelaksanaannya di lapangan harus dioptimalkan," kata Munaji Santoso menjelaskan.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016