Bandarlampung (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Kota Bandarlampung Kombes Hari Nugroho mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror masih bekerja dan pihaknya belum bisa mengkonfirmasi terkait penangkapan terduga teroris di kawasan Panjang Bandarlampung.Tim dari pusat masih melakukan pengembangan, siapa yang ditangkap masih kita tunggu konfirmasinya dari ketua tim."
"Tim dari pusat masih melakukan pengembangan, siapa yang ditangkap masih kita tunggu konfirmasinya dari ketua tim," kata Kapolresta di Bandarlampung, Selasa malam.
Menurut dia, sejak pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB masih berlangsung pengembangan.
"Sementara kami hanya bertugas melakukan pengamanan di lokasi sehingga tidak mengganggu jalannya pemeriksaan," kata dia.
Ia melanjutkan, pihaknya masih akan melakukan pengamanan terkait proses penangkapan tersebut.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, tim kepolisian telah melakukan pengintaian terhadap terduga teroris Edi Santoso alias Sukri selama tiga bulan terakhir.
Terduga penyandang dana bagi teroris itu dikabarkan pernah melarikan diri dari tangkapan polisi terkait perampokan salah satu bank di wilayah Pringsewu, Lampung.
"Intel polisi sudah memantau dan mengontrak di sekitar rumah yang ditangkap tersebut," ujar Lasmi yang merupakan teman kecil tersangka.
Ia melanjutkan, Edi tidak selalu menetap di rumah orang tuanya itu, terkadang menginap di tempat kakaknya atau mertuanya di daerah Durian Payung.
"Kalau informasinya, Edi termasuk dalam daftar pencarian orang yang terlibat dalam perampokan bank di Pringsewu, tapi lebih jelasnya juga belum tahu seperti apa," katanya.
Pewarta: Edy Supriyadi dan Agus S
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016