"Ini merupakan gerakan moral dan untuk memberikan semangat kepada rekan-rekan pemerhati Sungai Karang Mumus (SKM) yang selama ini terus memungut sampah, meski sebenarnya itu bukan pekerjaan mereka," ujar Dekan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Mahakam, Wahyuni Safitri di Samarinda, Minggu.
Hal itu dikatakan Wahyuni ditemui setelah memungut sampah yang berserakan di tepi SKM, termasuk sampah yang hanyut di sungai tersebut.
Saat itu, ia ditemani oleh suaminya, Bunyamin, yang berprofesi sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Usuludin, Adab dan Dakwah IAIN Samarinda, kalimantan Timur. Mereka datang bersama 25 mahasiswa yang merupakan anak asuhnya.
Menurut Yuni dan suaminya, aksi ini selain merupakan dukungan kepada komunitas peduli SKM yang bernama Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS-SKM), juga merupakan ajakan kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai, karena ada beberapa orang yang secara sukarela memungutinya setiap hari.
Sedangkan 25 mahasiswa yang diajak serta untuk turun ke sungai, juga merupakan pesan moral bagi semua mahasiswa bahwa Samarinda memiliki aset berharga bernama SKM, sehingga aset itu harus dijaga dan dirawat bersama.
Saat memungut sampah di SKM, 25 mahasiswa berikut koordinatornya ini dibagi titik pungutnya karena jumlah perahu yang dimiliki GMSS-SKM hanya dua unit, sehingga sebagian memungut menggunakan perahu di tengah sungai dan lainnya memungut sampah yang berserakan di pinggir sungai.
Setelah memungut dan memperoleh belasan kantong plastik sampah, Yuni berjanji saat penerimaan mahasiswa baru mendatang akan mengajak mahasiswa baru dalam masa orientasi untuk terjun ke SKM memungut sampah.
"Rencana itu perlu direalisasikan agar para mahasiswa semakin memahami betapa pentingnya arti sebuah sungai. Jadi, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi harus melakukan gerakan nyata yang bermanfaat bagi alam sekitar," katanya.
Senada dengan Yuni, Bunyamin juga berjanji akan memboyong mahasiswa baru mendatang untuk melakukan masa orientasi di SKM, sehingga sungai yang merupakan anugerah dari Tuhan tersebut dapat dijaga dan dirawat bersama.
Pewarta: M Ghofar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016