Bandung (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyatakan masyarakat harus bersatu untuk melawan dan melemahkan setiap paham radikalisme yang merugikan bangsa dan negara.Kalau kita tidak peduli maka radikalisme jadi kuat"
"Radikalisme harus dilemahkan dulu, maka kalau kita bersatu radikalisme jadi lemah," kata Ryamizard usai memberikan kuliah umum di Graha Bela Negara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.
Ia menegaskan, jika masyarakat lemah dan tidak bersatu, maka setiap paham radikalisme akan tumbuh semakin kuat.
"Kalau kita tidak peduli maka radikalisme jadi kuat," katanya.
Ia menjelaskan upaya untuk melemahkan paham radikalisme agar tidak berkembang yaitu adanya keaktifan masyarakat untuk segera melaporkan apabila mengetahui adanya kegiatan mencurigakan kepada pihak yang berwajib.
Ia menegaskan, paham radikalisme tidak sesuai dengan ideologi bangsa yakni Pancasila maupun ajaran agama sehingga setiap pemikiran radikalisme harus dihilangkan.
Menhan mencontohkan seperti paham tentang bunuh diri tidak dibenarkan oleh ajaran agama apa pun, karena termasuk tindakan dosa besar, apalagi sampai membunuh orang lain.
"Dalam ajaran Islam dosa besar kalau bunuh diri apalagi bunuh diri sampai membunuh orang lain," katanya.
Terkait program pelatihan bela negara, menurut dia, merupakan upaya yang baik untuk mencegah masuknya pemahaman radikalisme.
Dalam program bela negara itu, kata dia, diajarkan konsep empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Program bela negara mengajarkan banyak hal termasuk pemahaman kebangsaan dan cara mengantisipasi radikalisme," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016