"Saya rasa anggaran ini tidak akan cukup untuk menanggani dan membantu korban banjir di kabupaten/kota," kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H Syahrudin saat meninjau korban banjir di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menjelaskan anggaran Rp2 miliar ini merupakan dana Tanggap Darurat APBD 2016, untuk menangani korban bencana, pembangunan fasilitas umum yang rusak akibat bencana alam.
Bencana banjir tahun ini terjadi di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat dan Belitung. Banjir terparah terjadi di Kota Pangkalpinang dengan ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter.
"Dana tanggap darurat ini yang tersedia tahun ini tidak akan cukup untuk membangun dan memperbaiki jalan, jembatan yang putus akibat banjir," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, perbaikan fasilitas umum secara permanen akan dianggarkan pada anggaran perubahan dan APBD 2017.
"Saat ini kita fokuskan untuk penangganan korban banjir, sementara perbaikan dan pembangunan fasilitas umum menunggu perubahan anggaran dan APBD tahun depan," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk melakukan pengecekan tingkat keparahan kerusakan berbagai fasilitas umum akibat banjir ini.
"Sore nanti tim BNPB pusat akan datang untuk melihat langsung bencana banjir di daerah ini," ujarnya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016