"Ada rencana untuk ekspor. Tunggu saja tanggal mainnya. Akan diekspor ke negara-negara ASEAN," katanya disela peluncuran motor itu di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Namun Endro tidak bisa memastikan kapan ekspor Satria F150 akan dimulai. Pihak manajemen PT SIS masih membicarakan hal itu.
PT SIS sampai sekarang masih mengekspor Satria F150 yang masih menggunakan sistem karburator ke beberapa negara meskipun Indonesia sudah tidak lagi dipasarkan.
"Untuk yang versi karburator, masih ada, beberapa negara lain masih butuh, jadi tetap kami lanjutkan, beberapa negara seperti di Amerika Latin masih menggunakan karburator karena mereka masih Euro 2," ujar Endro.
Untuk pasar domestik, kata dia, penjualan Satria F150 masih didominasi di Pulau Jawa. Dalam sebulan, PT SIS menargetkan penjualan 10.000 hingga 12.000 unit untuk seluruh Indonesia.
"Model sebelumnya kira-kira 7.000an per bulan dan sekarang ingin kami tingkatkan. Strateginya, kami mempersilahkan masyarakat untuk membuktikan sendiri kecepatan motor ini. Bukan lagi masanya kita untuk saling mengklaim," demikian Endro.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016