Kepala Markas PMI Kota Bengkulu, Almasir di Bengkulu, Selasa, mengatakan, berbeda dengan darah AB, PMI masih memiliki persediaan golongan A, B dan O.
"Kalau untuk darah AB, kami terpaksa meminta keluarga pasien yang mencari pendonor," kata dia.
Kebutuhan transfusi darah kata dia, tidak hanya di butuhkan oleh pasien DBD saja, sementara pendonor golongan darah AB sedikit sekali.
"Berbeda dengan gologan darah lain, kita menyimpan data pendonor, yang banyak A, B dan O," katanya.
Terkait kantong darah yang dipergunakan untuk transfusi, menurut Almasir, keluarga pasien tidak perlu cemas, stok kantong darah selalu tersedia di PMI.
"Yang sulit itu pendonor, kalau kantong darah, aman," ucapnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, mengatakan masyarakat yang terkena DBD selama Februari 2016 terbilang tinggi. Sekitar 169 warga positif menderita DBD dan dirawat di rumah sakit yang ada di Kota Bengkulu.
"Kita imbau masyarakat agar sadar penularan DBD, yakni melalui nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Herwan Antoni.
Oleh sebab itu, masyarakat diminta agar membersihkan lingkungan, dengan tidak membiarkan barang yang bisa menampung air bertebaran di sekitar rumah.
"Wadah menampung air menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Lakukan tiga M, mengubur, membersihkan dan menguras," ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga menyediakan bubuk abate secara gratis bagi masyarakat untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016