"Jangan sampai ada korban jiwa," ujar Gubernur Irianto saat menghadiri acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana, di Jakarta, Kamis.
Kaltara beberapa tahun belakangan menjadi daerah yang rawan bencana banjir, longsor, kebakaran dan bencana lainnya.
Letak geografis yang begitu besar, tentu provinsi termuda ini memiliki keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) serta prasarana lain untuk meminimalisir terjadinya bencana. Untuk itu, dia merencanakan akan menemui Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) untuk mengusulkan adanya bantuan pesawat khusus yang bisa beroperasi di daerah perbatasan dan pedalaman.
"Saya sudah berdiskusi dengan Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tarakan untuk segera mengkomunikasikan hal ini ke KSAU," ujarnya.
Sedangkan untuk skema kerjasama operasionalnya akan dianggarkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sedangkan pesawat dan personelnya dari Angkatan Udara.
"Kita memerlukan adanya MoU (Memorandum of Understanding) supaya ketika ada bencana atau hal sifatnya darurat, kita dapat bersinergi menggunakan fasilitas yang ada di masing-masing instansi tersebut," sebutnya.
Selain itu, dirinya mengimbau kepada SKPD terkait untuk menggelar sosialisasi penanggulangan bencana secara terpadu. Ini bisa dilakukan dengan melakukan kerja sama antara SKPD yang ada di Pemprov Kaltara.
"Insya Allah bulan depan ada rapat koordinasi penanggulangan bencana daerah yang dilakukan secara terpadu, pada pertemuan itu SKPD terkait dapat menjelaskan tugas pokok dan fungsinya. Dan juga harus dilakukan berkesinambungan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan dapat dilakukan simulasi di masyarakat untuk melatih mereka dalam melakukan penanggulangan bencana," ujarnya.
Pewarta: Rifat Manisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016