Ada pentas seni di Jam Gadang Bukittinggi

28 Februari 2016 06:11 WIB

Sejumlah wisatawan memadati lokasi Jam Gadang di Bukit Tinggi, Sumatra Barat, Minggu (9/2/2015). Jam Gadang merupakan bangunan tugu setinggi 26 meter dengan bulatan jam di keempat sisi yang dibangun pada tahun 1826 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Controleur atau Sekretaris Kota Bukittinggi waktu itu, Rook Maker yang berumur sudah lebih dari 180 tahun dan merupakan jantung kota Bukittinggi. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Bukittinggi (ANTARA News) - Warga Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terhibur oleh pentas seni dan budaya yang dibawakan para siswa SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 4 setempat di pelataran objek wisata Jam Gadang.

"Saya ingin mengisi waktu luang akhir pekan karena ada informasi acara seni di Jam Gadang. Makanya saya ke sini," kata Ridwan, warga Kota Bukittinggi, Sabtu (27/2) malam.

Menurut dia, acara seni budaya jarang ditampilkan pada saat malam akhir pekan di lokasi itu sehingga semakin mendorongnya untuk datang menyaksikan.

"Setelah datang ke sini, ternyata sangat ramai penonton," ujarnya.

Debi, warga Kota Bukittinggi lainnya, melihat acara itu membuat suasana di objek wisata tersebut menjadi lebih hidup berkat permainan alat musik tradisional dari para siswa yang tampil.

"Berkumpul di sini juga lebih bermanfaat karena sekalian mengenal budaya juga," katanya.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 Kota Bukittinggi, Hernandar, mengatakan, para siswa terdorong untuk tampil dalam kegiatan tersebut agar pengetahuan seni dan budaya yang dipelajari melalui kegiatan ekstrakulikuler di sekolah dapat disalurkan.

"Para siswa sangat antusias untuk ikut mengisi kegiatan seni budaya ini apalagi apresiasi dari masyarakat yang datang tentu juga akan semakin medorong siswa untuk tampil,"ujarnya.

Ia menyebutkan, dalam kegiatan itu siswa akan menampilkan seni tari kreasi baru dan seni suara (vocal) yang dibawakan oleh 10 siswa.

Rian, siswa SMA Negeri 2, mengaku sangat bersemangat untuk menampilkan seni di objek wisata itu karena merupakan lokasi yang banyak dikunjungi wisatawan sehingga akan banyak ditonton masyarakat.

Siswa lainnya, Resnu berharap, melalui kegiatan tersebut dapat mendorong seni dan budaya Minang agar semakin dikenal masyarakat dan mengenalkan pariwisata Bukittinggi.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Melfi Abra menyampaikan bahwa kegiatan seni budaya di pelataran Jam Gadang setiap Sabtu malam itu terbuka dan gratis bagi sanggar maupun komunitas seni budaya baik di Bukittinggi maupun wilayah lainnya dan telah disediakan sound system untuk mendukung kegiatan itu.

"Tujuannya untuk mengapresiasi talenta anak muda, mewariskan dan melestarikan seni budaya serta dalam rangka promosi wisata. Bagi yang berminat untuk tampil mengisi acara dapat mendaftar ke kantor Disbudpar Bukittinggi," jelasnya.