"Jenazah tidak dibawa pulang ke Indonesia," kata rekan korban, Nur Hasan di Sudan, dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Jakarta.
Dia yang bersama korban melanjutkan studi di International Universty of Africa, Sudan, menuturkan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, Sabtu (27/2), korban bermain bersama tamannya di Sungai Nil di daerah Roy Mishri.
"Mungkin teman saya itu tidak bisa berenang," demikian dugaan Hasan atas penyebab insiden yang menempa rekannya yang meninggal dunia dalam usia 23 tahun itu.
Dia tidak mengetahui sejauh mana jasad korban terseret arus sungai terpanjang di dunia (6.650 kilometer) yang melintasi sembilan negara di benua Afrika, termasuk Sudan, itu.
Namun Hasan hanya mengetahui korban yang tercatat sebagai mahasiswa semester III program Islamic Studies tersebut ditemukan 1,5 jam setelah kejadian.
"Jasad korban ditemukan penduduk sekitar bantaran Sungai Nil yang kemudian dilaporkan kepada polisi setempat," ujarnya.
Korban berasal dari Lasem, Jawa Tengah, dan masih cicit KH Mashum, salah satu ulama besar di provinsi itu.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016