Kepala Stasiun Geofisika Angkasapura Jayapura Dadang Permana, di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk menyaksikan gerhana matahari sebagian di Stasiun TVRI, pihaknya akan menyediakan dua unit teropong atau teleskop.
"Selain itu, kami akan coba menampilkan fenomena gerhana matahari sebagian melalui streaming di http://media.bmkg.go.id/gmt.bmkg atau http://media.bmkg.go.id/gmt.bmkg?s=gmt.jayapura," katanya.
Menurut Dadang, warga Jayapura dapat melihat matahari tertutupi sekitar 80 persen bagiannya oleh bulan.
"Tidak hanya itu, GMS (gerhana matahari sebagian) ini juga bisa diamati melalui pengamatan medan magnet bumi yang berlokasi di Stasiun Geofisika Angkasapura menggunakan peralatan Lemi-018, Proton dan magdas," ujarnya.
Dia menjelaskan durasi terjadinya gerhana matahari di wilayah Jayapura terbilang cukup lama jika dibandingkan dengan daerah lain di Papua dan Papua Barat.
"Jadi durasi gerhana matahari yang dapat terlihat di Jayapura sekitar 2 jam 55 menit sejak pukul 08.53-11.48 Waktu Indonesia Timur (WIT)," katanya lagi.
Dia menambahkan cara aman melihat gerhana adalah dengan menggunakan kacamata berfilter matahari khusus yang dilengkapi filter sinar ultraviolet dan infra merah yang mengandung lapisan tipis alumunium, chromium atau perak.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016