• Beranda
  • Berita
  • KTT OKI - Indonesia diyakini dapat tingkatkan kesatuan negara-negara Islam

KTT OKI - Indonesia diyakini dapat tingkatkan kesatuan negara-negara Islam

6 Maret 2016 20:26 WIB
KTT OKI - Indonesia diyakini dapat tingkatkan kesatuan negara-negara Islam
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) melakukan pertemuan bilateral dengan Pangeran Kerajaan Yordania El Hassan Bin Talal (ketiga kiri) disela rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif di JCC, Jakarta, Minggu (6/3). (ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Widodo S. Jusuf)

Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia diyakini Yordania akan dapat meningkatkan antusiasme, integritas, dan kesatuan bagi negara-negara Islam untuk membantu negara Palestina. Ini tekanan dari Yordania di situ,"

Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan Pangeran Yordania El Hasan Bin Talal meyakini Indonesia dapat meningkatkan kesatuan dan integritas antarnegara Islam.

"Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia diyakini Yordania akan dapat meningkatkan antusiasme, integritas, dan kesatuan bagi negara-negara Islam untuk membantu negara Palestina. Ini tekanan dari Yordania di situ," kata Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Pangeran Yordania di sela rangkaian KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Balai Sidang Jakarta, Minggu.

Jokowi juga mengatakan bahwa Yordania menyampaikan rasa terima kasih kepada Indonesia karena telah menyiapkan segala sesuatu sebagai tuan rumah KTT OKI.

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat, antara lain Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Luhut Binsar Panjaitan.

Sebelumnya, Indonesia telah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara anggota OKI, antara lain dengan Sierra Leone, Mesir, Mauritania, Tajikistan, Afghanistan, dan Gambia.

Pada pertemuan bilateral dengan Sierra Leone dan Indonesia yang diwakili masing-masing menteri luar negerinya, salah satu hal yang disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sierra Leone Samura M.W. Kamara adalah terkait dengan rencana membuka kedutaan besarnya di Indonesia untuk memperkuat hubungan kedua negara.

"Kami mencoba untuk membuka sebuah kedutaan besar (kedubes) di Indonesia, di sini karena Jakarta bukan hanya bagian dari Indonesia, melainkan Jakarta akan segera menjadi pusat kawasan Asia Tenggara, tempat banyak pasar yang lebih besar untuk dimasuki," kata Menteri Luar Negeri Sierra Leone Samura M.W. Kamara usai pertemuan bilateral dengan Menlu Retno Marsudi di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Balai Sidang Jakarta, Senayan, Minggu.

Ia mengatakan bahwa Kedutaan Besar Sierra Leone di Indonesia juga diperlukan untuk meningkatkan hubungan diplomasi dan kerja sama dalam berbagai bidang untuk mendorong perekonomian kedua negara.

"Presiden Sierra Leone berencana berkunjung segera setelah kedutaan besar dibuka di Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Mesir, Menlu Retno Marsudi dan Menlu Mesir Sameh Soukry sepakat akan mengangkat hasil Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam ke-5 tentang Palestina dan Al Quds hingga ke tingkat PBB dan pertemuan internasional lainnya.

"Mesir memainkan peran yang signifikan dalam pembahasan masalah Palestina, dan dengan dukungan dari Mesir, konferensi ini akan dapat menghasilkan resolusi dan deklarasi yang sangat bagus," kata Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral.

Selain itu, Indonesia dan Afghanistan sepakat melanjutkan kerja sama pelatihan diplomat dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menlu Retno Marsudi dan Menlu Afghanistan Salahuddin Rabbani.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016