"Para pendaki ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB dalam keadaan sehat, karena mereka memiliki perlengkapan yang memadai saat melakukan pendakian," kata anggota Palang Merah Indonesia (PMI), Jais, saat dikonfirmasi dari Bukittinggi, Senin.
Ia menyebutkan tim evakuasi yang terdiri atas anggota TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, PMI Kabupaten Agam dan warga sekitar menemukan para pendaki di sekitar daerah Kayu Sembilan.
"Saat ini tim evakuasi dan para pendaki sedang dalam perjalanan, bila kondisi cuaca tetap cerah atau mendukung seperti saat ini, diperkirakan akan sampai di bawah sekitar pukul 13.00 WIB," katanya.
Jais menuturkan, para pendaki tersebut tersesat lantaran melewati jalan yang tidak biasa digunakan dalam pendakian di gunung tersebut.
"Biasanya pendaki menggunakan jalur dari Koto Baru, sementara mereka naik dari daerah Badorai," tambah dia.
Menurut Camat Sungai Pua Handria Asmi, kelima pendaki berangkat pada Sabtu (5/3) malam pukul 21.00 WIB.
"Para pendaki itu merupakan siswa yang bersekolah di Sungai Pua," katanya.
Ia merinci, tiga pendaki merupakan warga Sungai Pua bernama Abdul, Sarif dan Fidhel; satu pendaki berasal dari Payakumbuh bernama Fikri dan satu lagi merupakan warga Canduang bernama Isnan.
Aparat mengetahui kelima pendaki itu tersesat setelah seorang pendaki menghubungi keluarga menggunakan telepon genggam pada Minggu (5/3) pukul 13.00 WIB.
"Dari informasi itu, kami langsung membentuk dua tim yang berangkat pada sore dan pagi hari untuk mencari dan menyelamatkan mereka," katanya.
Para pendaki masih bisa berkomunikasi dengan petugas pencari, karena itu tim dengan segera bisa menemukan mereka.
"Sekarang sedang dalam perjalanan, diperkirakan pukul 13.00 WIB akan sampai di posko pendakian Marapi," katanya.
Pewarta: Eko Fajri
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016