Pihak Planetarium sendiri telah menyiapkan delapan teleskop dan membagikan 4.700 kacamata untuk melihat matahari mulai pukul 2 dini hari.
"Kami sudah siapkan dari kemarin, baik dari sisi keamanan, maupun alat untuk media teropong kami siapkan," kata Eko Wahyudi, Kepala Subag Tata Usaha, di Jakarta, Rabu.
"Sebenarnya kami berencana setengah 5 pagi, tapi kami majukan jam 2 pagi untuk membagikan 4.700 kacamata, melihat jam 1 pagi antusiasme begitu membludak untuk melihat fenomena tersebut," sambung dia.
Meski kacamata untuk melihat gerhana matahari telah habis dibagikan, Eko mengatakan masyarakat tetap dapat melihat fenomena alam tersebut dengan teropong.
"Kapasitas cukup besar, semua lapangan kami pakai. Tiga ruangan untuk live streaming, daya tampung mencukupi," ujar dia.
"Kami minta masyarakat untuk tertib. Kami batasi 1 menit satu orang," lanjut dia.
Lebih lanjut, Eko mengatakan Jakarta akan dilewati gerhana selama kurang lebih 2 setengah jam, sekitar 06.10-08.30 WIB.
Binti Mufarida, warga Depok rela berangkat pukul 4 mengendarai motornya menuju Planetarium untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
"Penasaran saja sih, ini momentum. Belum tentu sekali seumur hidup," ujar dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016