• Beranda
  • Berita
  • Tak pakai kacamata gerhana, mata warga Mukomuko pun sakit

Tak pakai kacamata gerhana, mata warga Mukomuko pun sakit

9 Maret 2016 11:15 WIB
Tak pakai kacamata gerhana, mata warga Mukomuko pun sakit
Kacamata dengan filter khusus untuk melihat gerhana matahari. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Mukomuko, Bengkulu (ANTARA News) - Sejumlah warga Kabupaten Mukomuko mengeluhkan sakit mata usai menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) di daerah ini pagi tadi.

"Mata sebelah kiri saya kabur karena melihat gerhana matahari," kata Nurmalasari, warga satuan pemukiman (SP) VII Kecamatan XIV Koto, Rabu.

Sekitar ratusan orang warga di daerah ini menyaksikan GMT di dalam dan di halaman belakang kantor bupati daerah itu.

Nurmalasari mengalami sakit mata karena tidak memakai kacamata khusus gerhana matahari, dari lantai satu gedung itu, karena tidak mendapat pembagian kacamata dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Saya tadi shalat kusuf di Masjid. Sampai di sini (kantor bupati) kacamata sudah habis dibagikan," ujarnya.

Kepala BMKG Provinsi Sumatera Barat Rahmat Triyono menyatakan tidak mengizinkan warganya menyaksikan gerhana matahari tanpa menggunakan kacamata khusus gerhana matahari.

Di Mukomuko 100 persen sinar matahari tertutup bulan, sehingga sebagian besar wilayah itu gelap total.

"Wilayah Mukomuko menjadi gelap selama 1 menit 43 detik karena 100 sinar matahari di daerah ini tertutup bulan," ujar Rahmat.



Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016