• Beranda
  • Berita
  • JOTRC: Gedung OLVEH saksi penurunan tanah di Jakarta

JOTRC: Gedung OLVEH saksi penurunan tanah di Jakarta

17 Maret 2016 22:18 WIB

Gedung OLVEH itu dibangun pada tahun 1921. Tapi saat ini, lantai dasarnya sudah turun sampai 95 sentimeter. Artinya, dalam satu tahun, permukaan tanah di wilayah ibukota tenggelam 1 sentimeter. Ini merupakan ancaman serius bagi Jakarta."

Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) merampungkan revitalisasi terhadap gedung bersejarah Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp (OLVEH) yang berlokasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Ada temuan menarik selama proses revitalisasi gedung OLVEH ini. Gedung ini menjadi saksi penurunan tanah (land subsidence) yang terjadi di wilayah ibukota," kata CEO JOTRC Lin Che Wei saat peresmian Gedung OLVEH di Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis.

Menurut dia, pada awal pengerjaan, level lantai dasar bangunan tersebut sejajar dengan permukaan Jalan Jembatan Batu. Namun jarak dari lantai ke langit-langit amat rendah jika dibandingkan dengan skala lantai ke langit-langit di lantai satu dan dua.

Maka dari itu, sambung dia, pihaknya pun membongkar permukaan lantai dasar untuk mengembalikan bangunan ke level aslinya. Dari proses tersebut, ditemukan fakta bahwa lantai dasar gedung OLVEH sudah berada 95 sentimeter di bawah permukaan jalan.

"Gedung OLVEH itu dibangun pada tahun 1921. Tapi saat ini, lantai dasarnya sudah turun sampai 95 sentimeter. Artinya, dalam satu tahun, permukaan tanah di wilayah ibukota tenggelam 1 sentimeter. Ini merupakan ancaman serius bagi Jakarta," ujar Lin.

Meskipun demikian, dia menuturkan setelah direvitalisasi, gedung OLVEH yang selanjutnya dikelola oleh Sarasvati Art Communication and Publication itu akan dimanfaatkan sebagai ruang pamer, ruang kerja non permanen, pusat riset, serta ruang pesta.

"Tujuannya pengelolaan itu, yakni untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Kota Jakarta, diantaranya infrastruktur, penyelesaian masalah banjir, wisata dan lain-lain," tutur Lin.

Dia mengungkapkan di dalam gedung itu, nantinya masyarakat dapat menemukan bermacam-macam permasalahan yang ada di Jakarta, mulai dari kemacetan, banjir hingga masalah keamanan.

"Karena kalau hujan, gedung ini yang paling duluan terendam. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa ikut memikirkan solusi dari penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut tersebut," ungkap Lin.

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016