"Beda dengan cheesecake pada umumnya yang dipanggang di oven, cheesecake dengan paduan citrus ini lebih mudah didekati di pasaran karena ketertarikan penampilannya. Orang akan penasaran bentuknya, tetapi saat dirasa mereka tahu ini adalah cheesecake," kata pria yang akrab disapa Chef Arnold tersebut di Pameran Tourism Australia di Jakarta, Sabtu.
Arnold mengatakan kue berbahan dasar krim keju ini menjadi versi "cheesecake" yang lebih modern dengan rasa asam yang berasal dari citrus sorbet, jeruk nipis dan jeruk lemon.
Menurutnya, sajian kue-kue manis dengan paduan rasa segar dan gurih menjadi daya tarik pecinta "dessert" di Australia.
Sajian makanan penutup ini sebenarnya dikembangkan oleh sang adik, Reynold Poernomo yang memang ahli dalam membuat "pastry" atau kue-kue.
"Inspirasi kue ini karena saya memang menyukai cheesecake, tapi tidak ingin terlalu manis. Komposisi bahan harus seimbang agar rasa manis tidak berlebihan," kata Reynold yang juga sempat menjadi kontestan ajang masak bergengsi Masterchef Australia.
Tekstur cheesecake tidak lagi disajikan dalam bentuk potongan segitiga atau persegi, melainkan seperti "mousse" atau krim lembut dengan taburan "honeycomb" yang renyah berbahan karamel.
Potongan jeruk mandarin segar dan beberapa tanaman herbal seperti bunga violet dan parutan kulit jeruk nipis mempercantik tampilan kue bernama "Citrus Cheesecake" ini.
"Sajian ini terinspirasi tidak hanya dari masa kecil saya, tetapi juga penampilan taman di belakang rumah," ujar Reynold dalam akun instagramnya @reynoldpoer.
Kedua chef bersaudara ini tengah mengembangkan bisnis restoran berlantai dua bernama KOI di Chippendale, Australia, yakni pada lantai pertama terdapat kedai minum kopi yang santai bertema tamasya yang membuat pengunjung bisa menikmati sajian kue-kue buatan langsung Chef Reynold sebagai koki kepala.
Kemudian, lantai dua yang bertema "casual fine dining" dengan menu andalan "savory" atau sajian gurih yang dibuat langsung oleh Chef Arnold sebagai koki kepala.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016