• Beranda
  • Berita
  • Gerhana penumbra sulit disaksikan dengan mata telanjang

Gerhana penumbra sulit disaksikan dengan mata telanjang

22 Maret 2016 09:59 WIB
Gerhana penumbra sulit disaksikan dengan mata telanjang
Proses gerhana bulan total dilihat dari Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2015). Gerhana bulan total yang merupakan salah satu gerhana bulan langka yang terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi saat bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Karena sulit disaksikan dengan mata telanjang, nanti kami akan gunakan teropong untuk merekam fenomena alam itu

Kupang (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Kupang mengatakan gerhana bulan Penumbra yang akan terjadi pada Rabu besok akan sulit disaksikan dengan mata telanjang.

"Fenomena gerhana bulan penumbra ini akan sulit disaksikan dengan mata telanjang karena memang, tertutup oleh awan," kata Kepala BMKG stasiun Geofisika Klas II Kupang Hasanudin kepada Antara di Kupang, Selasa.

Gerhana bulan penumbra merupakan peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Hasanudin menjelaskan untuk wilayah NTT seluruhnya, gerhana akan terjadi pada pukul 17.50 WITA, saat bulan mulai muncul.

"Karena sulit disaksikan dengan mata telanjang, nanti kami akan gunakan teropong untuk merekam fenomena alam itu," tuturnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang lalu yang dapat diamati dari Indonesia, gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 serta tanggal 18 Agustus 2016, yang dapat diamati dari Indonesia bagian Timur.

Kemudian gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang dapat diamati dari Jawa bagian Barat dan Sumatera bagian Selatan berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Serta Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati di seluruh Indonesia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016