Pekanbaru (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengungkapkan ada 313 orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengua (DBD) sejak Januari 2016.Di minggu kesebelas saja jumlah kasus baru 32"
"Jumlah kasus DBD capai 313, ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2015 lalu dalam kurun waktu yang sama," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinkes Pekanbaru Gustiyanti, Kamis, di Pekanbaru.
Menurut Gustiyanti, bahaya DBD terus mengintai masyarakat, setiap pekannya korban terus berjatuhan.
Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menunjukkan, hingga pekan kesebelas ini jumlah kasus bertambah secara kumulatif 313 orang. Dibandingkan jumlah pada periode sama tahun lalu yang hanya 308 kasus.
"Di minggu kesebelas saja jumlah kasus baru 32," urainya.
Ia merinci, Kecamatan Marpoyan Damai menjadi penyumbang kasus DBD terbanyak dengan jumlah 9 Kasus.
"Selama tahun 2016 sudah lima warga Pekanbaru meninggal dunia disebabkan keganasan nyamuk Aides Aegypti," tuturnya.
Dengan meningkatnya kasus DBD di Pekanbaru tentunya Diskes Pekanbaru akan terus turun ke lapangan guna mencegah bertambahnya jumlah kasus.
Sebagai antisipasi, masyarakat diminta untuk terus melakukan langkah 3M plus; Menguras, Menutup, Menimbun, dan Menabur bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air.
Selain juga meminta masyarakat Pekanbaru untuk rutin melakukan gotong- royong dan menggalakkan kebersihan lingkungan guna mencegah bertambahnya jumlah kasus.
"3M Plus cara ampuh memutus mata rantai DBD. Bagi masyarakat yang teridentifikasi terjangkit untuk segera berobat ke puskesmas terdekat. Jangan dibiarkan berlarut-larut yang nantinya malah menjadi masalah," sarannya.
Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016