Sepuluh kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, sedangkan ratusan polisi dikerahkan untuk menjaga dan mengantisipasi kaburnya para tahanan.
Kebakaran kompleks penjara di ibu kota Provinsi Bengkulu ini membuat puluhan anggota keluarga narapidana mendatangi lokasi.
Mereka berteriak dan menangis histeris sebab khawatir dengan keselamatan jiwa anggota keluarga mereka.
Seorang saksi mata, Serli, menceritakan munculnya api diawali dengan sejumlah bunyi letusan dari dalam rutan.
"Kami tidak berani meninggalkan rumah karena suasana sangat mencekam," katanya.
Kebakaran Rutan ini menarik perhatian masyarakat yang memadati lokasi sekitar Rutan.
Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran masih berusaha menjinakkan api.
Rutan Malabero baru saja berganti status dari lembaga pemasyarakatan setelah pemerintah membangun Lapas Bentiring dan memindahkan lebih 500 narapidana dari rutan ini awal Maret lalu.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016