"Kelestarian ekosistem di kawasan TNBTS dapat dijaga dengan mengharmonisasikan kepentingan konservasi ekosistem, ekowisata dan pemberdayaan masyarakat," kata Siti Nurbaya di sela-sela kegiatan penanaman edelweis di sekitar musala BSM Penanjakan.
Menteri LHK juga memberikan bantuan sebanyak 200 bibit tanaman edelweis dan sekaligus juga menanam bibit tanaman yang terancam punah itu bersama pelajar SDN Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Pada papan peresmian Taman Edukasi Edelweis tersebut, Siti Nurbaya menulis pesan "TNBTS untuk negara dan bangsa. Gotong royong cinta edelweis, cinta negeri. Kembangkan terus inovasi, aktualisasikan sinergi cinta alam dan budaya Indonesia.
Sementara Kepala Balai Besar Ayu Dewi Utari mengatakan kegiatan penanaman edelweis itu merupakan kampanye pelestarian ekosistem melalui pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan kearifan lokal masyarakat Tengger.
"Tanaman endemik edelweis yang bernama latin Anaphalis javanica di kawasan TNBTS lebih dari 1.000 hektare yang tersebar di sejumlah lokasi, namun keberadaan tanaman itu terancam punah karena ulah manusia," tuturnya.
Ia mengatakan luasan area tanaman edelweis di wilayah TNBTS setiap tahun selalu berkurang, sehingga pihaknya selalu melakukan pemulihan ekosistem dengan menanam kembali bunga abadi perlambang cinta itu.
Taman Edukasi Edelweis itu bisa menjadi tempat pelestarian tanaman endemik lokal karena ada tempat persemaian bunga abadi tersebut di sekitar kawasan TNBTS.
"Di taman edukasi itu tidak hanya tanaman edelwies, namun ada tanaman endemik lain seperti mentigen, cemara gunung, acer, putih dada dan masih banyak lagi, sehingga wisatawan bisa menikmati tanaman khas di wilayah TNBTS," ujarnya menambahkan.
Kunjungan Menteri Siti Nurbaya ke TNBTS merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerja ke taman nasional di Jawa Timur yakni Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016