Jakarta (ANTARA News) - Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) siap mengawal keputusan Presiden Joko Widodo terkait dengan Blok Masela, demikian keterangan Sekretaris Utama Bakamla, Laksda Maritim Dicky R. Munaf.Keputusan Presiden itu akan memacu kegiatan ekonomi di laut dan darat.
"Bakamla RI akan hadir di situ untuk menjamin keamanan dan keselamatan laut selama kegiatan pengelolaan Blok Masela," catatnya dalam keterangan pers di Jakarta, Senin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 23 Maret 2016 memutuskan bahwa kilang LNG (Liquefied Natural Gas/ Gas Alam Cair) Blok Masela didirikan di darat akan meningkatkan kegiatan ekonomi kelautan, termasuk lalu lintas laut di perairan Laut Arafura dan sekitarnya.
Oleh karena itu, Dicky mengemukakan, pembangunan fasilitas pengolahan gas di darat akan menumbuhkan kegiatan ekonomi di darat dan juga di laut, terutama karena padatnya lalu lintas darat ke laut dan laut ke darat di Laut Arafura dan sekitarnya.
Kegiatan pengelolaan Blok Masela bernilai ratusan triliun rupiah, menurut dia, harus ada jaminan, keamanan dan keselamatan laut di seluruh wilayah kegiatannya.
"Keputusan Presiden itu akan memacu kegiatan ekonomi di laut dan di darat. Sesuai dengan tupoksinya, Bakamla RI akan menjamin keamanan dan keselamatan seluruh kegiatan ekonomi wilayah laut yang terkait dengan pengelolaan Blok Masela," catatnya.
Lapangan Blok Masela berada di wilayah Laut Arafura yang berbatasan dengan Australia. Kedalaman Laut di Blok Masela adalah 400 hingga 800 meter. Wilayah daratan yang terdekat adalah Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat.
Blok Masela berjarak 300 kilometer dari Darwin, Australia, 170 kilometer dari Saumlaki, 800 kilometer dari Kupang, 500 kilometer dari Aru, dan 650 kilometer dari Ambon.
"Pengelolaan Blok Masela akan meningkatkan kegiatan di hampir seluruh wilayah laut di Indonesia karena pembangunan fasilitas lapangan Blok Masela ada di laut dan kilang berada di darat. Arus barang melalui laut akan datang dari berbagai arah sehingga dibutuhkan keamanan dan jaminan keselamatan khusus," catatnya menambahkan.
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016