• Beranda
  • Berita
  • Perkuat hubungan antara Jepang dan negara-negara penghasil gas alam, OGFICE gelontorkan dana pendidikan kepada Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste

Perkuat hubungan antara Jepang dan negara-negara penghasil gas alam, OGFICE gelontorkan dana pendidikan kepada Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste

30 Maret 2016 16:55 WIB
Perkuat hubungan antara Jepang dan negara-negara penghasil gas alam, OGFICE gelontorkan dana pendidikan kepada Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste
Tur ke hu+g MUSEUM di sela-sela program pelatihan bahasa Jepang (mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia) (Antara)

OSAKA, Jepang--(Antara/BUSINESS WIRE) -- Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange (OGFICE) mengumumkan penyediaan bantuan pendidikan untuk Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste melalui program bantuan pendidikan yang telah rampung pada tahun fiskal 2015. Termasuk pendanaan tahun fiskal 2015 yang mencapai 26,77 juta yen (sekira Rp. 3 miliar), yayasan ini telah menggelontorkan total 457 juta yen (sekira Rp. 53 miliar) selama 24 tahun sejak yayasan ini berdiri pada 1992.

 

Untuk membaca siaran pers multimedia, silakan klik: 

http://www.businesswire.com/news/home/20160329005572/en/

 

Osaka Gas mendirikan OGFICE pada 1992 dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman antara Jepang dan negara-negara penghasil gas alam, khususnya negara-negara di Asia Tenggara.

 

Pada tahun fiskal 2015, yayasan ini telah menggelontorkan total 15,65 juta yen (sekira Rp. 1,8 miliar) dalam bentuk bantuan dana untuk peralatan pendidikan, beasiswa untuk 400 siswa, dana penelitian, dana pelatihan, dan berbagai bantuan lainnya. Dari seluruh bantuan tersebut, dana penelitian dialokasikan kepada tiga universitas, salah satunya adalah Universitas Indonesia, untuk penelitian di bidang energi dan lingkungan hidup.

 

Dua mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia berkesempatan mengikuti studi jangka pendek di Jepang untuk mempelajari Bahasa Jepang[1], dan juga 14 staf dari Universitas Terbuka mengikuti persiapan bahan pendidikan memperoleh pelatihan pengembangan materi pengajaran berbasis media.

 

Untuk Malaysia, yayasan ini menggelontorkan total 7,47 juta yen (sekira Rp. 874 juta), yang

dialokasikan untuk materi pendidikan sekolah-sekolah di area pedalaman Sarawak, dana penelitian untuk Universitas Sarawak, dan beasiswa untuk 12 mahasiswa.

 

Untuk Timor Leste, selain beasiswa senilai 1,13 juta yen (sekira Rp. 133 juta) untuk 20 mahasiswa dari Universitas Nasional Timor Leste, yayasan ini memberangkatkan dua dosen universitas ini untuk mengikuti pelatihan jangka pendek di Jepang. Seluruh program ini, yang merepresentasikan upaya berkesinambungan dari yayasan ini, telah diakui sebagai salah satu inisiatif sosial yang tertuang di dalam "2012 - Tahun Persahabatan dan Perdamaian antara Jepang dan Timor Leste", yang sekaligus memperingati 10 tahun Hubungan Diplomatik antara Timor Leste dan Jepang[2].

 

Yayasan ini berencana untuk terus terlibat di dalam berbagai aktivitas yang meningkatkan pertukaran internasional melalui berbagai program bantuan di beragam kawasan seperti di Asia Tenggara.

 

[1] Program pelatihan bahasa Jepang mahasiswa universitas yang disponsori oleh OGFICE dan Japan Foundation.

 

[2] Inisiatif yang diterapkan pada 2012 untuk memperingati hari jadi ke-10 hubungan diplomatik antara kementerian luar negeri Timor Leste dan Jepang.

 

Lampiran

 

Program bantuan Tahun Fiskal 2015: Total 26,77 juta yen

 

1. Kontribusi untuk Indonesia: 15,56 juta yen

    1. Dana peralatan pendidikan: 3,64 juta yen

         a. Peralatan olahraga, peralatan musik, CPU, peralatan IT, dll kepada sekolah dasar, SMP, SMA,

dan universitas di Bontang, Kalimantan Timur.

         b. Bantuan pendidikan jarak jauh kepada Universitas Terbuka melalui dana peralatan pendidikan

         c. Pembangunan perpustakaan untuk kawasan Banda Aceh

 

 2. Beasiswa: 5,03 juta yen untuk 400 pelajar

       a. Bontang (siswa SMA dan mahasiswa) - 145 orang

      b. Lhoksumawe (siswa SMA) - 100 orang

      c. Universitas Mulawarman (mahasiswa) - 60 orang

      d. Banda Aceh (SD, SMP, SMA, dan mahasiswa) - 65 orang

      e. Universitas Syiah Kuala (mahasiswa) - 30 orang

 

3. Dana penelitian dan uji coba: 4,81 juta yen untuk 10 subyek

      a. Universitas Indonesia - 3 subyek

      b. Institut Teknologi Bandung - 3 subyek

      c. Institut Pertanian Bogor - 4 subyek

 

4. Dana Pelatihan: 2,17 juta yen untuk 16 pelajar dan staf

      a. Studi bahasa Jepang jangka pendek (dua mahasiswa pascasarjana dari Universitas Indonesia)

      b. Program pelatihan pengembangan materi pendidikan multimedia (14 staf fakultas dari

Universitas Terbuka)

 

2. Kontribusi untuk Malaysia: 7,47 juta yen

    1. Dana peralatan pendidikan: 530.000 yen

         Buku teks dan buku untuk 40 sekolah untuk pendidikan jarak jauh di Sarawak

 

   2. Beasiswa: 3,24 juta yen untuk 12 mahasiswa Universitas Sarawak

 

   3. Dana penelitian dan uji coba: 1,60 juta yen untuk penelitian 13 subyek di Universitas Sarawak

 

   4. Dana pelatihan: 2.10 juta yen

      Dana untuk melatih staf pengajar dari sekolah-sekolah di kawasan pedalaman di Sarawak

 

3. Kontribusi untuk Timor Leste: 3,65 juta yen

   1. Beasiswa: 1,13 juta yen untuk 20 mahasiswa Universitas Nasional Timor Leste

   2. Dana pelatihan: 2,52 juta untuk program studi jangka pendek di Jepang bagi dua dosen

 

Profil singkat tentang Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange (OGFICE) dapat ditemukan di: http://www.osakagas.co.jp/company/efforts/international/english/index.html

 

 

Baca versi aslinya di businesswire.com:

http://www.businesswire.com/news/home/20160329005572/en/

 

KONTAK

 

Kontak media:

Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange (OGFICE)

Representative: Toru Yoshioka (Executive Director)

Phone: +81-6-6205-4700

Email: ogfice-info@osakagas.co.jp

 

 

Sumber: Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange  

 

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.

Pewarta: prwir
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2016