Ditemui di Manokwari, Rabu, pelaksana tugas Kepala Dinas Peternakan Papua Barat Hendrikus Fatem mengatakan, Papua Barat memiliki padang gembala yang cukup luas di tiga lokasi. Yakni, Padang Gembala Bomberai Di wilayah Kabupaten Fakfak, Sorong dan Tambrauw.
Dia menyebutkan tiga lokasi itu mampu menampung ratusan ribu ekor saping ternak. Seluruhnya, saat ini sudah terisi dan akan terus dikembangkan.
Menurut dia, tahun ini Papua Barat akan mendapat jatah bantuan 3.000 ekor sapi dari Kementerian peternakan. Diperkirakan pada Juni mendatang sapi indukan itu sudah dikirim ke daerah tersebut.
"Sapi indukan jenis brahman cros awalnya akan didatangkan dari Australia, namun karena stok kurang sehingg kemungkinan akan didatang dari beberapa negara lain," kata dia.
3.000 ekor sapi itu akan dilepas di pada gembala Fakfak dan Sorong itu. 2.000 ekor untuk Fakfak, dan sisanya untuk Sorong.
Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi, Sebelumnya mengatakan, peningkatan jumlah populasi sapi potong di Papua Barat mencapai 17,47 persen. Menurutnya peningkatan populasi sapi Papua Barat tertinggi di Indonesia.
Sesuai data Badan Pusat Statistik, kata gubernur populasi sapi pada tahun 2012 mencapai 29.000 ekor. Peningkatan terus terjadi hingga akhir 2015 yang mencapai 62.000 ekor.
Disisi lain, lanjutnya, Papua Barat memiliki padang penggembalaan terbesar di Indonesia. Luas lahan penggembalaan sapi yang dikembangkan Fakfak mencapai 3.300 hektare
"Belum lagi ladang penggembalaan di Kabupaten Sorong dan Tambrauw. Di tiga lokasi ini, rumputnya tumbuh subur. Rumput pakan ternak bracharia humicoides dari Darwin Australia, serta rumput bracaria decumbens dari padang rumput Damanganatas Sumatera Barat di Bomberai sudah menyerupai padang ranch sapi potong di Darwin, Autralia," ujar gubernur.
Pewarta: Toyiban
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016