Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiapkan kawasan Sentra Ikan Bulak (SIB) di pantai Kenjeran Kota Surabaya menjadi salah satu jujukan destinasi wisata yang dikenal dunia internasional.Jika seluruh pedagang ikan di kawasan Bulak mau berkumpul, maka pembeli akan terpusat di SIB. Mari kita bersama-sama memanfaatkan SIB, kelak jika Jembatan Kenjeran dibuka, seluruh wisatawan dipastikan akan ke sini,"
"Apabila SIB tidak lekas ditempati, maka selamanya akan sepi seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir ini," kata Tri Rismaharini saat membuka Festival Bulak 2016 di Sentra Ikan Bulak, Kenjeran, Minggu.
Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan dalam waktu dekat adalah melakukan sinergi antara seluruh warga Bulak dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
"Jika seluruh pedagang ikan di kawasan Bulak mau berkumpul, maka pembeli akan terpusat di SIB. Mari kita bersama-sama memanfaatkan SIB, kelak jika Jembatan Kenjeran dibuka, seluruh wisatawan dipastikan akan ke sini," ujarnya.
Oleh karena itu, Risma memberi tenggat waktu kepada tokoh masyarakat mulai dari pihak kecamatan, kelurahan, RT dan RW untuk mengajak warganya menempati kios-kios di SIB.
Bahkan, Risma meminta semua pedagang yang ada di sekitar pesisir Bulak untuk pindah berjualan di stand SIB itu. "Saya berikan waktu kepada Pak Camat dan Pak Lurah sampai 30 hari ke depan. Jika tidak kunjung menemapati SIB, maka akan ditempati pedagang dari Pabean," ujarnya.
Menurutnya, sudah selama dua tahun pedagang Pasar Pabean mengirimkan surat kepada wali kota. Namun ia belum dapat menanggapinya, karena fokus utama pembangunan SIB adalah untuk mensejahterahkan warga Bulak.
Risma memastikan bahwa pada Bulan Juli 2016, kawasan pesisir Bulak itu akan menjadi kawasan internasional karena akan ada agenda UN Habitat yang akan dihadiri oleh warga dari berbagai negara di dunia ini.
"Tapi kalau masyarakatnya tidak siap, saya kan yang malu nanti. Saya ingin membuktikan bahwa Surabaya itu bisa karena itu mari kita bersama-sama mengubah nasib kita," katanya.
Risma pun berkali-kali mengajak kepada warga dan tokoh masyarakat untuk meramaikan gedung SIB itu, karena kawasan itu diyakini oleh Risma akan menjadi jujukan wisata baru di Kota Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Risma menyempatkan untuk berkomunikasi langsung dengan dua nelayan Bulak yang menyampaikan keluh kesah. Bahwa, selama bertahun-tahun menjadi nelayan, mereka mencoba bertahan dengan kondisi yang masih pas-pasan.
Kepala Dinas Pertanian Surabaya Djoestamadji menambahkan dari 260 kios di SIB sekitar 20 persen yang telah diisi dan sudah ada pemiliknya.
"Ibu wali kota telah memberikan batas waktu hingga 30 hari kedepan untuk para pedagang yang mengisi kios. Kami terus berkomunikasi dengan kecamatan dan kelurahan dalam hal ini," katanya.
Camat Bulak Suprayitno menjelasakan Festival Bulak 2016 yang rencananya akan digelar selama 7 hari, mulai dari 3-10 April ini diharap mampu menyedot antusias warga dari penjuru Kota Pahlawan.
Pada pembukaan kali ini ada pengobatan gratis dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang mendatangkan tim laboratorium, P3K, dan tim obat, dengan sasaran sekitar 500 warga.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016