• Beranda
  • Berita
  • Gubernur NTT minta PT PLN setempat jamin listrik untuk UNBK

Gubernur NTT minta PT PLN setempat jamin listrik untuk UNBK

4 April 2016 09:57 WIB
Gubernur NTT minta PT PLN setempat jamin listrik untuk UNBK
Petugas ujian nasional memeriksa perangkat komputer jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), di SMA Negeri 2 Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/4). UNBK bisa meminimalisasi kecurangan dari indikator pengguna komputer dalam ujian nasional 2016 yang meningkat, dari sekitar 500 sekolah kini mencapai 4.381 sekolah maka indeks integritas akan semakin tinggi. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Kupang, NTT (ANTARA News) - Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, meminta kepada pihak PT PLN setempat menjamin aliran listrik alias tidak memadamkan listrik selama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) berlangsung di seluru provinsi paling selatan Indonesia itu. 

Dia katakan, di Kupang, Senin, ujian nasional yang ditempuh para siswa SLTA di seluruh NTT itu akan turut menentukan kelulusan mereka. Khusus untuk yang menempuh UNBK, sedikit saja gangguan listrik terjadi, bisa membuyarkan konsentrasi mereka. 

"Saya berharap semua petugas PLN bisa selalu berada di sekolah-sekolah yang mengadakan UNBK sehingga dapat langsung mengatasi masalah jika terjadi pemadaman secara tiba-tiba," kata dia.

Dia juga berbincang dengan General Manejer PT PLN Kupang, Maria Gorety, dan meminta agar masalah-masalah listrik bisa diatasi agar tidak mengganggu ujian para pelajar. Yang terjadi, saat dia inspeksi pelaksanaan UN 2016 itu, sempat terjadi gangguan aliran listrik di SMA Katolik Giovanni, Kupang. 

"Saya hanya takutkan konsentrasi belajar anak-anak kita yang ikut ujian terganggu dengan kendala seperti itu," kata Raya. 

Menanggapi itu, Gorety memastikan tidak akan ada pemadaman listrik selama UNBK berlangsung.

"Kalau soal mati lampu jelang Ujian itu hanya terjadi di SMA Giovanni saja, karena terjadi kelebihan daya yang dipakai oleh sekolah itu," katanya.

"Kami akan tambah daya lagi hari ini juga dari 23.000 MegaWatt menjadi 33.000 MegaWatt sehingga tidak terjadi masalah lagi," kata dia. 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016