Bantul tingkatkan daya saing pasar tradisional

5 April 2016 23:54 WIB
Bantul tingkatkan daya saing pasar tradisional
Ilustrasi--Revitalisasi Pasar Tradisional. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Bantul (ANTARA News) - Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus meningkatkan daya saing pasar tradisional di wilayah itu agar tidak tergeser dengan keberadaan toko modern yang saat ini marak bermunculan.

"Kebijakan Kantor Pengelolaan Pasar untuk melindungi pasar tradisional dari serbuan toko modern dengan meningkatkan daya saing pasar, baik dari sisi pasar maupun pedagang pasarnya," kata Kepala Kantor Pengelolaan Pasar Bantul Slamet Santosa di Bantul, Selasa.

Menurut dia, toko modern maupun minimarket berjejaring terus bermunculan termasuk di sebagian wilayah Bantul yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta, keberadaan toko modern ini dikhawatirkan bisa mengurangi konsumen pasar tradisional karena beralih ke yang lebih modern.

Meski bermunculan, namun lembaganya tidak berwenang mengendalikan pertumbuhan toko modern, melainkan hanya berupaya meningkatkan kualitas pasar tradisional agar pembeli tidak "lari" ke pasar modern. Tercatat jumlah pasar tradisional di Bantul ada 32 pasar tersebar di 17 kecamatan.

"Kewenangan kami hanya itu, dari sisi pasar kami tingkatkan kualitas baik fisik maupun nonfisik supaya menjadi lebih baik, dan hilangkan kesan kumuh, semrawut, panas, dan bau, itu (pasar) kita buat menjadi bersih, sehat, dan aman serta nyaman untuk transaksi jual beli ," katanya.

Untuk mewujudkan itu, pihaknya melakukan revitalisasi pasar secara bertahap, dan pada tahun 2016 ada enam pasar tradisional yang akan direvitalisasi, yaitu Pasar Ngangkruksari Kretek, Pasar Ngipik Banguntapan, Pasar Pleret, Pasar Janten Kasihan, Pasar Panasan Piyungan dan Pasar Hewan Pandak.

Slamet mengatakan, dari aspek pedagang pasar, pihaknya melakukan pembinaan dan pelatihan dengan melibatkan narasumber terkait yang dikoordinatori masing-masing komisariat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) setempat.

"Ada pembinaan dan pelatihan kepada pedagang, pelatihan bagaimana manajemen keuangan, manajemen untuk penataan jenis dagangan serta pelatihan sikap bagaimana menjadi pelayan baik ramah rapi sopan, agar konsumen tetap tertarik berbelanja," katanya.

Ia mengemukakan, jumlah pedagang pasar tradisional yang terdata di instansinya sekitar 12.500 orang, jumlah tersebut yang menempati los maupun los pasar dan belum termasuk pedagang musiman atau yang tidak menetap karena hanya berjualan saat musim-musim tertentu.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016