Indonesia beranggotakan enam mahasiswa asal Universitas Islam Sultan Agung (Unnisula) dan Universitas Sriwijaya (Unsri) diketuai Dekan Fakultas Teknologi Industri Unnisula, Dr. Sri Artini D. Prasetyowati, M.Si, demikian Acting Konsul Jenderal New York, Benny YP Siahaan kepada Antara London, Rabu.
Saat berkunjung ke KJRI New York, Dr. Sri Artini D. Prasetyowati menceritakan pengalaman kepada Plt Konjen RI New York Benny YP Siahaan saat mengikuti kompetisi yang berlangsung pada 1-3 April lalu, di kota Hartford, Connecticut, AS.
Pada kompetisi yang diikuti 80 tim berbagai perguruan tinggi dari lima negara besar, yakni Amerika Serikat, Tiongkok, Kanada, Israel, dan Indonesia, Tim Khaum 1 asal Unnisula berhasil meraih juara tertinggi yaitu Grand Performance Mastery Prize (GPMP). Gelar ini belum pernah diraih oleh tim Indonesia tahun-tahun sebelumnya.
Unnisula dan Unsri merupakan pendatang baru dalam kontes tahunan robot ini.
Tim Indonesia memenangkan Best Robot in Division Prize pada kategori Firefighting Senior Division, Unique untuk medali emas dan perak, kategori Firefighting Senior Division, Customized juga untuk medali emas dan perak, serta memenangkan Lowest Individual Score Prize pada kategori Firefighting, Unique.
Pada kategori fire fighting ini Tim Indonesia langsung memenangkan kejuaraan kategori ini ketika robot andalan mereka dapat mengangkat boneka bayi di dalam kamar simulasi ruangan yang sedang kebakaran, sementara tim dari negara lain tidak dapat melakukannya.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016