• Beranda
  • Berita
  • Dubes Azerbaijan ingin Indonesia dorong perdamaian Nagorno-Karabakh

Dubes Azerbaijan ingin Indonesia dorong perdamaian Nagorno-Karabakh

8 April 2016 16:04 WIB
Dubes Azerbaijan ingin Indonesia dorong perdamaian Nagorno-Karabakh
Dubes Azerbaijan untuk Indonesia Tamerlan Qarayev (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jika Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan dunia internasional mengakui kedaulatan Azerbaijan atas wilayah itu maka seluruh dunia harus mendesak Armenia untuk menarik kembali militernya. Biarkan warga hidup dengan damai di sana."

Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia Tamerlan Garayev menginginkan Indonesia mendorong upaya perdamaian di wilayahnya, Nagorno-Karabakh terkait konflik dengan pasukan Armenia.

"Kami butuh dukungan Indonesia," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat.

Dia berharap warga Indonesia mengetahui kebenaran atas situasi di Nagorno-Karabakh bahwa Armenia menduduki wilayah mereka.

"Indonesia mendukung Azerbaijan bukan karena hubungan khusus antarkedua negara tapi karena hukum internasional," tuturnya.

Dubes Garayev mengatakan dunia internasional menentang kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembasmian etnik seperti yang telah dilakukan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan.

"Jika Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan dunia internasional mengakui kedaulatan Azerbaijan atas wilayah itu maka seluruh dunia harus mendesak Armenia untuk menarik kembali militernya. Biarkan warga hidup dengan damai di sana," ujarnya.

Dubes Garayev menekankan Azerbaijan tidak bermasalah dengan beragam suku dan agama di wilayahnya.

"Azerbaijan adalah negara yang multietnis, bangsa dan agama. Kami tidak menginginkan perang di antara agama dan suku yang berbeda di wilayah kami," tuturnya.

Untuk mendukung perdamaian di wilayah itu, katanya, maka pasukan militer Armenia harus meninggalkan wilayahnya yang telah diduduki selama lebih dari 20 tahun itu.

"Satu juta penduduk Azerbaijan telah mengungsi dari wilayah itu termasuk saya, keluarga saya, dan kerabat saya. Kami ingin kembali ke kampung halaman kami. Kami ingin membangunnya," katanya.

Dia mengatakan pihaknya berupaya untuk menciptakan kehidupan damai di tengah masyarakat di mana orang-orang bisa beribadah ke masjid dan anak-anak bisa bersekolah dengan tenang.

Sebelumnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan bahwa sesuai UUD 1945, Indonesia merupakan negara yang menolak agresi oleh satu negara ke negara lain.

"Kita antiagresi," ujar Zulkifli Hasan saat bertemu Dubes Azerbaijan untuk Indonesia, Tamerlan Garayev di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4), seperti keterangan tertulis MPR.

Dia mengatakan, Indonesia adalah negara yang terdiri atas beragam suku, agama, budaya, dan bahasa. Meski demikian kehidupan di antara rakyat bisa saling memghormati dan menghargai. Dirinya mengharap sikap saling menghormati dan menghargai bisa terjadi di sana.

Dalam pertemuan itu, Dubes Garayev mengungkapkan perihal agresi yang dilakukan Armenia di Azerbaijan, sehingga Azerbaijan kehilangan wilayah hingga 20 persen.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016