• Beranda
  • Berita
  • RSUD Bekasi alami kelangkaan obat penyakit kronis

RSUD Bekasi alami kelangkaan obat penyakit kronis

10 April 2016 13:54 WIB
RSUD Bekasi alami kelangkaan obat penyakit kronis
Ilustrasi (flickr.com)

Jadi kami mengajukan pengadaan sesuai kebutuhan, tapi ternyata stoknya kosong sehingga tidak dikirimkan

Bekasi (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami kelangkaan stok obat untuk sejumlah penyakit kronis pasien.

"Obat untuk penyakit jantung dan kejang saat ini stoknya kosong," kata Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati di Bekasi, Minggu.

Titi mengatakan kosongnya stok obat untuk beberapa penyakit tersebut disebabkan sejumlah faktor.

"Salah satunya akibat adanya hambatan dari pihak distributor dan faktor ini sangat mengganggu operasional kami," ucapnya.

Titi mencontohkan, beberapa obat pengadaannya dilakukan secara elektronik. Hanya saja, saat pengajuan, tidak tercantum informasi ketersediaan obat yang akan dipesan pada katalog elektronik yang dipampang.

"Jadi kami mengajukan pengadaan sesuai kebutuhan, tapi ternyata stoknya kosong sehingga tidak dikirimkan," katanya.

Sesuai prosedur, semestinya dalam kondisi demikian, rumah sakit bisa mengupayakan pengadaan ke distributor lain atau bahkan membelinya di apotek.

"Tapi sering kali distributornya tidak memberikan informasi sehingga kami tidak memperoleh kepastian perihal status ketersediaan obatnya. Otomatis kami pun menunggu, padahal kalau ada pemberitahuan tertulis kami bisa mengambil langkah pengadaan alternatif," katanya.

Keterlambatan pengiriman juga menjadi faktor lain yang mengakibatkan kelangkaan obat di RSUD.

"Tidak semua penyalur mengirimkan obat tepat waktu. Saat terjadi keterlambatan, ada jeda waktu yang mengakibatkan terjadinya kondisi stok kosong," katanya.

Akan tetapi, surat kelangkaan baru bisa dibuat bila hal demikian sudah terjadi minimal tiga bulan.

"Padahal saat ini pun kami sudah tidak bisa bergerak karena tidak ada stok sama sekali," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016