"Bermula dari mata kuliah Brand and Product Management, kami bertiga belajar membuat kemasan maupun logo dan merk produk makanan dan minuman siap saji Love Tela dengan slogan Cinta Singkong Indonesia," kata anggota tim mahasiswa UKWMS Agatha Audiana Soesilo di Surabaya, Selasa.
Didampingi dua rekannya, yaitu Hagi Pranata dan Jonny, ia menjelaskan mereka ingin menciptakan makanan yang lebih sehat dengan memanfaatkan bahan-bahan alami, bebas pengawet maupun bahan kimia sintetis dengan bahan dasar singkong.
"Singkong merupakan produksi hasil tani terbesar kedua di Indonesia, namun selama ini lebih umum digunakan bahan-bahan camilan seperti keripik, jajanan tradisional atau langsung dikonsumsi sebagai makanan pokok di beberapa daerah," kata dia.
Menurut dia, meskipun produksi singkong di Indonesia yang melimpah, masyarakat masih jarang yang bisa memanfaatkan singkong untuk spageti, coffee latte, serta milkshake.
"Rasa spageti, coffee latte dan milkshake memang kami sesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia, sehingga dengan adanya makanan minuman yang sehat dan praktis ini kemungkinan juga bisa dinikmati di kalangan internasional," ujarnya.
Meski berulang kali gagal hingga mencoba bahan dasar lainnya, seperti jagung namun karena hasil yang kurang pas dengan kriteria spageti, akhirnya mereka memantapkan untuk menggunakan singkong.
Selain itu, Jonny menuturkan kesulitan saat membuat spageti dari singkong itu adalah memastikan perbandingan antara tepung terigu dengan singkong harus tepat 2 berbanding 1.
"Seporsi menggunakan tepung 75 gram dan singkong sekitar 30 gram. Kita harus memilih tepung terigu dengan kadar protein tinggi, agar menghasilkan spageti yang kenyal, namun singkong yang digunakan harus dicuci bersih dulu, kemudian direbus," jelasnya.
Ia menambahkan pembuatan spageti singkong relatif sama dengan spageti pada umumnya, yaitu dengan mencampurkan telur, tepung, dan adonan singkong. Spageti singkong direbus dan disajikan dengan varian saus yang disuka.
"Untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan membuat tampilannya menarik, ditambahkan pewarna alami yang dibuat dari sari bayam (hijau), wortel (oranye) dan buah bit (merah)," kata mahasiswa semester VI menjelaskan.
Ia mengungkapkan pembuatan milkshake dan coffee latte singkong juga cukup mudah. Singkong yang sudah dibersihkan dan direndam kemudian dipotong, direbus hingga lunak, lalu dicampur dengan susu cair, susu kental manis, gula cair dan es batu.
"Pada pembuatan coffee latte, susu yang digunakan harus susu plain atau tanpa rasa dan warna, lalu dicampur dengan kopi murni dan diberi hiasan whipped cream atau krim kocok," ujarnya.
Ketiganya pun kompak berencana untuk menyelesaikan studi dan mengumpulkan modal terlebih dahulu sebelum memulai berwirausaha secara serius.
Pewarta: Indra Setiawan dan Laily Widya
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016