Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan stem cell untuk mengatasi penyakit diabetes, mulai dari faktor gaya hidup yang tidak terkontrol hingga faktor keturunan (keluarga).Kelompok stem cell ini sudah ada di Unair sejak tahun 2010 beranggotakan 100 orang yang bersedia untuk dijadikan objek penelitian. Kami disini masih dalam tahap penelitian belum sampai tahap industri,"
Internist dan Endokrinologist RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Sony Wibisono SpBD KEMD, di Surabaya, Senin, mengatakan akademisi dan praktisi dokter berkumpul membentuk satu wadah penelitian stem cell dibawah naungan Unair berlatar belakang permasalahan diabetes.
"Kelompok stem cell ini sudah ada di Unair sejak tahun 2010 beranggotakan 100 orang yang bersedia untuk dijadikan objek penelitian. Kami disini masih dalam tahap penelitian belum sampai tahap industri," katanya.
Dalam pertemuan di Gedung Institute of Tropical Disease (ITD) Unair, ia mengatakan orang-orang yang bersedia dijadikan objek penelitian tersebut berdasarkan rekomendasi dari dokter yang menangani pasien secara langsung melalui berbagai prosedural lainnya.
"Tentunya pasien bersedia, bahkan banyak yang ingin bergabung dalam proyek penelitian ini, namun masih terbatas," kata dokter yang bekerja pada bidang endokrin dan metabolik tubuh bidang diabetes.
Menurut dia, ada dua tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Nantinya, setiap sukarelawan diuji coba semua, untuk mengetahui pasien akan masuk dalam diabetes tipe 1 atau tipe 2.
"Pengamatan utama pada kelenjar pankreas dan insulin yang tidak baik setelah diberi perawatan dengan cara mengambil jaringan lemak maka tiap tiga minggu dievaluasi hasilnya seperti apa," kata dia.
Sebelum melakukan pengamatan, tiap pasien harus dievaluasi oleh tim dokter untuk mengetahui kelayakan pasien atau belum menerima stem cell. Setelah pasien dinilai layak, maka nantinya dievaluasi bagaimana perkembangan pankreas dan insulinnya.
"Reaksi tiap orang berbeda tergantung pola hidup pasien. Misalnya setelah minum obat, pasien justru tidak bisa mengontrol makanannya, namun di pasien lain berhasil mengatur pola makanannya," tuturnya.
Ia meyakini, orang yang menderita penyakit diabetes kemungkinan sembuh lebih banyak bisa disentuh dengan cara stem cell, seperti insulin yang lebih baik, kelenjar pankreas bagian sel pita pankreas berfungsi bisa mengeluarkan lebih baik.
"Yang perlu diingat kerja dari stem cell tergantung pada masing-masing sel pasien," tandasnya.
Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016