Parni Hadi, usai peluncuran "Gerakan Perempuan Menulis" kepada pers menjelaskan, peluncuran gerakan yang disambut antusias oleh segenap anggota Kowani itu dilakukan untuk memaknai Hari Kartini 2016.
"Kowani setuju adanya training dengan materi berupa penulisan berita dan siaran pers serta pelatihan fotografi," kata wartawan senior yang pernah memimpin Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Harian Republika, dan Radio Republik Indonesia (RRI) serta aktif di beberapa organisasi pers di dalam dan di luar negeri itu.
Ia menambahkan, pelatihan singkat bidang jurnalistik dan kehumasan itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Pelatihan itu sangat penting dalam upaya menyosialisasikan kiprah Kowani kepada masyarakat luas.
Menurut anggota Tim Ahli Kowani yang juga pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika itu, dengan adanya "Gerakan Perempuan Menulis", maka peringatan Hari Kartini tahun 2016 menjadi lebih bermakna dalam upaya memperkenalkan kiprah Kowani ke depan.
Sesuai keputusan Kongres XXIII Kowani tahun 2009, ormas perempuan tersebut banyak berkiprah di bidang pendidikan, kesehatan, penguatan penegakan hukum dan konstitusi, kesejahteraan rakyat, lingkungan hidup, hak asasi manusia (HAM), serta kesetaraan dan keadilan gender.
Jajaran pengurus Kowani menilai, selama ini persamaan hak antara wanita dan pria dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam proses pengambilan keputusan belum terwujud sesuai harapan.
Sampai sejauh ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan Kowani, terlebih saat ini masalah perempuan semakin kompleks seperti kasus kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), "human trafficking" (perdagangan manusia), serta masalah kesehatan, ekonomi, dan pendidikan perempuan.
Pewarta: Aat Surya Safaat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016