"Bangunan ini milik pribadi yang sengaja dibangun secara cluster namun belum ada unit yang ditempati oleh warga dan dibiarkan kosong," kata Ketua RW08 Perumahan PGP, Suyono di Bekasi, Jumat.
Bangunan tersebut nampak hancur pada sejumlah bagian dindingnya dan dibiarkan rusak oleh pemiliknya.
Tembok perumahan yang dibangun sejajar dengan tanggul Kali Bekasi itu roboh dan menjadi celah masuknya air Kali Bekasi saat terjadi luapan.
"Air dari sela dinding yang hancur itu masuk ke perumahan PGP yang ada di sebelahnya. Airnya deras," katanya.
Menurut dia, bangunan tersebut diketahui milik warga keturunan Arab Saudi yang berada berdampingan dengan Perumahan Pondokgede Permai.
Rembesan air dari sela dinding itu membuat genangan banjir setinggi sekitar 4 meter di sejumlah rumah yang berdekatan.
"Ada enam bangunan, tapi belum ada yang diisi sampai kondisinya seperti ini. Rumah ini sebetulnya bukan kawasan kami, tapi ada di wilayah RW10," kata Suyono.
Banjir di kawasan itu diperparah dengan situasi tanggul yang lambat diselesaikan pengerjaannya oleh pemerintah setempat sepanjang 700 meter.
"Karena saat air kiriman sampai di Kali Bekasi air luber dari tanggul itu," katanya.
Namun demikian, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah melakukan langkah antisipasi dengan menambal kebocoran tanggul menggunakan kawat beronjong.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016