Mayoritas fosil purba Indonesia di Belanda

1 Mei 2016 14:12 WIB
Mayoritas fosil purba Indonesia di Belanda
Dokumen foto pengunjung mengamati siklus evolusi manusia di Museum Purba Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Koleksi fosil purba Indonesia hingga kini lebih banyak tersimpan di Belanda. (ANTARA/Maulana Surya)
Tulungagung (ANTARA News) - Pakar sejarah kehidupan bumi (paleontolog) Museum Geologi Bandung, Iwan Kurniawan, menyatakan masih banyak fosil manusia purba Indonesia yang tersimpan di sejumlah museum di Belanda yang belum berhasil dikembalikan ke Tanah Air.

"Hampir semua temuan fosil manusia purba ada di sana. Pemerintah sudah upayakan untuk menarik pulang, namun sejauh ini belum berhasil," katanya di sela-sela penggalian situs Wajak-2, Desa Gamping, Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (30/4).

Iwan tidak menyebut jumlah pasti fosil manusia purba yang saat ini masih tersimpan di sejumlah museum di Belanda, terutama di museum milik Universitas Leiden.

Ia menilai, jumlahnya sangat banyak dan berasal dari berbagai titik situs purba yang ada di Tanah Air, mulai dari Lidah Air Padang, Jawa, Flores, Sulawesi dan berbagai daerah lain.

"Tidak terhitunglah. Bayangkan saja hampir 60 persen temuan fosil manusia purba itu berasal dari Indonesia, tapi semua ada di luar negeri," katanya.

Kendati sulit, Iwan mengaku optimistis peluang mengembalikan harta karun fosil manusia purba Indonesia tetap terbuka.

Ia mencontohkan Pemerintah Yunani berhasil mengembalikan fosil manusia purba dari Belanda berkat kerja sama dan diplomasi kebudayaan yang dilakukan.

"Jika Indonesia sejauh ini belum berhasil, itu karena memang butuh diplomasi tingkat tinggi dan tidak cukup dilakukan kalangan akademisi, seperti kami. Butuh komunikasi tingkat tinggi itu, tapi kami terus upayakan," ujarnya.

Namun, Iwan mengakui bahwa manajemen paleontologi maupun ilmu kesejarahan masa lalu (arkeologi) di Belanda sangat bagus, jauh dibanding di Indonesia yang kerap terkendala masalah anggaran maupun fasilitas infrastruktur.

Misalnya, menurut dia, fosil Homo Wajakensis dari Tulungagung, Homo Mojokertensis dari Mojokerto, pithecanthropus erectus dari daerah Trinil Ngawi, meganthropus paleojavanicus, hingga jenis homo sapiens lain yang semua terdokumentasi secara baik di Belanda.

"Karena dokumentasi yang baik, mulai dari penyimpanan fosil hingga dokumentasi hasil riset membuat peneliti Indonesia bisa mempelajarinya ke sana dan melakukan riset lanjutan untuk kemajuan ilmu pengetahuan di Tanah Air," demikian Iwan Kurniawan.

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016